Diogo Jota di Mata Ayahnya: Lebih Pilih Main PS daripada Party

Diogo Jota di Mata Ayahnya: Lebih Pilih Main PS daripada Party

Bayu Baskoro - Sepakbola
Jumat, 04 Jul 2025 11:40 WIB
Diogo Jota meninggal dunia akibat kecelakaan mobil di Zamora, Spanyol, Kamis (3/7/2025). Pria berusia 28 tahun itu tewas bersama adiknya yang juga pesepakbola, Andre Silva.
Mendiang Diogo Jota hobi main PS. (Foto: Dok. Instagram/@diogoj_18)
Gondomar -

Masa remaja mendiang Diogo Jota dikenang sang ayah, Joaquim Silva. Striker Liverpool itu tak suka party malam hari dan lebih memilih bermain PlayStation (PS).

Jota meninggal dunia akibat kecelakaan mobil di Zamora, Spanyol, Kamis (3/7/2025). Pria berusia 28 tahun itu tewas bersama adiknya yang juga pesepakbola, Andre Silva.

Kabar tewasnya Jota dan Silva mengejutkan insan sepakbola dunia. Berbagai ucapan belasungkawa mengalir, mulai dari tingkat individu hingga induk sepakbola tertinggi dunia FIFA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jota mengawali karier sepakbola di klub kampung halamannya di Portugal, Gondomar, pada 2005-2013. Dia kemudian pindah ke Pacos de Fereira sebelum direkrut klub Spanyol, Atletico Madrid, pada 2016.

Karier Jota melesat saat dipinjamkan ke Porto pada 2017 dan Wolverhampton Wanderers (2018). Jota selanjutnya direkrut permanen Wolverhampton sebelum diboyong raksasa Premier League, Liverpool, pada 2020.

ADVERTISEMENT

Bersama Liverpool, Jota merasakan kesuksesan besar dengan memenangkan 2 gelar Premier League. Jota turut berprestasi di Timnas Portugal dengan mempersembahkan 2 titel UEFA Nations League.

Di luar lapangan, Jota dikenal sebagai gamers. Pemain bernomor punggung 20 Liverpool ini pernah menduduki rangking 1 di klasemen game FIFA 21 pada 2021, serta menjuarai turnamen game FIFA yang digelar Premier League saat pandemi COVID-19.

Kecintaan Jota akan permainan konsol rupanya sudah dilakukan sejak masih remaja. Hal itu diungkapkan sang ayah, Joaquim Silva, yang memberinya PlayStation untuk pertama kalinya.


[Gambas:Instagram]


"Dia tidak pernah menyukai pesta makan malam dan pernah mau keluyuran di malam hari. Saya bahkan kadang menyuruhnya pergi keluar. Bagi Diogo, jika ada pertandingan sepakbola di sore hari dan PlayStation di malam hari, itu akan sangat bagus," kata Joaquim Silva, dikutip dari media Portugal Renascenca.

"Kami memberinya, dengan susah payah, PlayStation pertamanya dan dia tidak meminta itu kepada kami. Dia tidak pernah menuntut apa pun kepada kami", dia menambahkan.

"Tidak mudah memiliki dua putra yang bermain sepakbola dan membayar dengan gaji yang kami miliki. Diogo tidak pernah meminta apa pun kepada kami."

"Ia tidak pernah meminta kami atau mengatakan ingin memiliki sepatu bola bermerek. Dia tahu itu tidak mungkin, ia sudah memiliki kepekaan itu. Itulah sebabnya ia tahu cara menghargai berbagai hal, menghargai kehidupan", ujarnya.




(bay/nds)

Hide Ads