Ketika itu Kempes membela klub Spanyol, Valencia. Ia meraih gelar El Pichichi alias top skorer di dua musim pertamanya di La Liga dengan mencetak 24 gol sepanjang musim 1976-1977 dan 28 gol di musim berikutnya.
Prestasi mentereng itu membuat dirinya dipanggil Menotti, meski penyerang yang dibeli dari Rosario Central itu tidak mampu memberikan gelar juara apapun pada Los Ches. Sosok yang pernah menangani klub Indonesia Pelita Jaya pada tahun 1996 itu dikenal sulit dihadapi bek-bek lawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kempes yang mengenakan kostum bernomor punggung 10 mencetak gol pertama dan keduaya di Piala Dunia 1978 ketika melawan Polandia di menit 16 dan 72. Setelah imbang tanpa gol dengan Brasil, pemain kelahiran kota Bell Ville itu menjadi motor kemenangan telak tim Albiceleste 6-0 atas Polandia. Dua gol pemain spesialis tendangan bebas ini memastikan langkah tuan rumah di final.
25 Juni 1978 menjadi tanggal yang pasti diingat oleh seluruh rakyat Argentina kala tim nasional mereka menang 3-1 atas runner-up Piala Dunia 1974, Belanda. Kempes menjebol gawang Jan Jongbloed sebanyak dua kali.
Gol keduanya di menit 104 cukup khas karena melewati tiga bek sebelum mengalahkan kiper lawan. Kempes turut andil dalam gol ketiga Argentina yang dicetak rekan setimnya Daniel Bertoni.
Enam gol Kempes menjadikan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak turnamen. Ia juga meraih gelar Pemain Terbaik Piala Dunia dan Pemain Terbaik Amerika Selatan pada tahun 1978.
"Menjuarai Piala Dunia adalah sesuatu yang sudah lama diimpikan seluruh warga Argentina dan kami akhirnya bisa memberikannya kepada mereka. Saya ingat bahwa saya masuk timnas karena Osvaldo Piazza tak disertakan. Saya mengenakan kaos nomor 10 dan Diego Maradona, yang saya tak pernah melihat dia bermain, juga belum dilirik Menotti," kata Kempes seperti yang dimuat di situs resmi FIFA.
(a2s/arp)