Pada 29 Juni 1994, Belgia ditantang Arab di pertandingan ketiga Grup F di Stadion Robert F. Kennedy (Washington), Amerika Serikat. Empat hari sebelumnya, kedua tim sama-sama mendulang kemenangan. Arab mengungguli Maroko 2-1, Belgia menumbangkan Belanda 1-0.
Layaknya gol Diego Maradona saat Argentina mengalahkan Inggris 2-1 di perempatfinal Piala Dunia 1986, serangan Owairan terjadi saat laga berjalan pelan di lima menit awal babak pertama. Menerima bola di arealnya sendiri, dia mulai berlari hingga masuk ke wilayah permainan lawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Owairan terus berlari hingga masuk ke kotak penalti dan langsung berhadapan dengan pemain yang berusaha menjegalnya. Lagi-lagi, Owairan sanggup berkelit dan melewatinya. Total, empat pemain sukses dilewati.
Melihat bek-beknya gagal menghadang, kiper top Belgia Michel Preud'homme bergerak maju ke arah Owairan di sisi kiri pertahanannya. Namun, penyerang bernomor punggung 10 itu lebih cepat menguasai si kulit bundar dan dengan cekatan menembakkan bola dengan kaki kanannya.
Preud'homme tak mampu menjangkau tembakan Owairan, yang kemudian dijuluki "Maradona dari Arab". Gol itu satu-satunya yang tercipta di pertandingan tersebut, yang disaksikan sekitar 53 ribu penonton, yang mengantarkan Arab lolos ke babak 16 besar untuk pertama kalinya, sebelum dihentikan Swedia.
Gol sensasional itu dimasukkan ke urutan keenam dalam daftar gol terbaik Abad 20 versi FIFA. Owairan menghabiskan karirnya bersama klub Al-Shabab, mencetak 24 gol dari 50 caps internasional.
(a2s/krs)