Herry Kiswanto jadi salah satu sosok yang kena sanksi paling berat dari PSSI. Dia dihukum larangan terlibat dalam aktivitas sepakbola selama seumur hidup plus denda sebesar Rp 200 juta.
"Hehehe....kenapa bukan hukuman mati sekalian?" ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herry Kiswanto juga menolak semua tuduhan yang menyebut dirinya terlibat dalam kejadian tersebut. Sebagai pelatih dia tak pernah mengintruksikan pemainnya untuk berbuat tidak sportif, dia juga sudah meminta pemainnya tampil normal.
"Tapi faktnya saya tidak pernah mendapatkan instruksi dan tak pernah menginstruksikan kepada pemain untuk berbuat. Saya minta para pemain tetap main normal. Memasuki babak kedua saya juga sudah tak ada di pinggir lapangan. Karena muak saya tinggalkan lapangan, pergi ke ruang ganti. Eh tahu-tahu terjadi gol-gol itu. Saya sudah jelaskan semuanya ke PSSI," kisahnya.
Sanksi berat yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI diakui Herry Kiswanto mengejutkannya. Saat masih aktif bermain Herry Kiswanto merupakan pemain yang dikenal sangat sportif dan bersih. Dia malah cuma dapat satu kartu kuning sepanjang karier sebagai pesepakbola.
"Ini di luar dugaan saya. Seharusnya PSSI mencari aktor lain.Saya belum bisa mengambil sikap. Pertama saya akan melihat langsung SK itu. Saya sudah tanyakan ke pengurus klub, belum ada surat itu sampai ke klub. Kebetulan saya sudah meninggalkan klub karena kontrak sudah habis."
"Saat jadi pemain, sebisa mungkin saya hindari kartu kuning. Semua itu saya tularkan keada pemain-pemain saya. Saya didik mental mereka, hindari kartu kuning, bagaimana atlet harus bertindak?"
"Makanya ada apa ini kok saya dihukum seperti ini? Tugas komdis untuk cari aktornya! Mereka harus memulihkan nama-nama yang tidak bersalah," tuntasnya.
(fem/din)