Kekalahan 1-3 dari Sngapura memunculkan penyakit lama timnas yaitu lemah dalam mengantisipasi set piece lawan. Ketiga gol yang bersarang di jala 'Merah Putih' diawali situasi bola mati.
Menghadapi Kuwait di Kualifiaksi Piala Asia 2011 kondisi tersebut jelas membuat khawatir. Apalagi pemain Kuwait memiliki postur yang relatif lebih tinggi. Apalagi timnas sudah kehilangan Ricardo Salampessy yang terpaksa out karena dihantam cedera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan hanya memiliki tiga bek tengah sangat riskan saat memakai pola 3-5-2. Saya tidak bisa melakukan pergantian di lini belakang karena pemain untuk posisi itu tidak ada. Karena itulah saya panggil Latief," terang Bendol kala dihubungi wartawan.
Latief selama setahun terakhir banyak menghabiskan waktu bersama timnas U-23, yang disiapkan untuk SEA Games Laos 2009. Naik level ke tim senior, Latief mengaku sangat antusias karena bakal bertemu dengan Nova Arianto, Charis Yulianto dan Maman Abdurrachman.
"Baru tadi malam (kemarin malam) saya ditelpon Om Benny (Benny Dollo) untuk ke Jakarta. Dia meminta saya gabung Timnas Senior untuk lawan Kuwait di Pra Piala Asia," terang Latif ketika ditemui wartawan di Hotel Aston, Kuningan, Jakarta..
”Saya kira tak ada masalah dengan koordinasi dan kerja sama dengan pemain lainnya. Saya juga pernah gabung dengan tim ini saat persiapan melawan Oman dan Australia dalam PPA lalu. Jadi saya optimistis bisa klop," tukas pemuda kelahiran 27 September 1990 ini.
Latief memang pernah dipanggil saat timnas melakoni pelatnas awal tahun saat melakoni laga melawan Oman dan Australia. Namun, tak sekalipun mantan pemain PSM Makassar itu dimainkan.
Indonesia kini berada di posisi buncit Grup B dengan dua poin dari dua laga yang telah dijalani. Poin maksimal dalam laga melawan Kuwait wajib diraih guna membuka kans lolos ke putaran final Piala Asia di Qatar dua tahun mendatang.
(din/roz)