Riedl secara resmi ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia pada Selasa (4/5/2010) kemarin, setelah melalui proses pembicaraan yang memakan waktu sampai dua bulan.
Belum sampai Jakarta dan memulai pekerjaannya, pelatih asal Austria itu sudah punya agenda kepelatihan yang akan dia terapkan untuk skuad Merah Putih. Satu hal yang dia tekankan adalah tuntutan pada pemain untuk mengikuti segala aturannya jika tak mau ambil risiko terdepak dari timnas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ikuti cara saya atau silakan keluar," seru pria 60 tahun yang sempat membesut Vietnam dan Laos itu.
Di timnas Indonesia, Friedl memang ditumpangi ekspektasi sangat tinggi. Dia diharapkan bisa membawa Indonesia kembali jadi macan Asia Tenggara, sebelum memulai perjuangan untuk bisa lebih berbicara banyak di Asia dan bahkan dunia.
Saat membesut Vietnam, mantan pemain FC Metz dan Standard Liège itu sukses mengantar negara tersebut ke perempatfinal Piala Asia. Keberhasilan tersebut diharapkan bisa ditingkatkan bersama timnas Indonesia.
"Dengan keberuntungan kami juga bisa keraih sukses di Indonesia. Saya terbang ke Jakarta pada Januari lalu dan saya puas semuanya berjalan lancar dan saya kini bisa menerima ini, pekerjaan yang sangat sulit.
"Indonesia tampil bagus di Piala ASEAN, tapi mereka tak pernah benar-benar meraih sukses di SEA Games. Tentu saja targetnya adalah meraih sukses sebanyaknya," pungkas Riedl.
(din/a2s)