Kini Arema tetap memimpin posisi puncak Liga Super Indonesia dengan poin 66. Sementara rival terberatnya Persipura berada di posisi kedua dengan poin 63 setelah menumbangkan Persebaya dengan skor yang sama 2-1 sore tadi.
Persisam sendiri unggul lebih dahulu melalui Pipat Tonkaya di menit 25. Pemain asal Thailand ini mampu membobol gawang kiper Arema Kurnia Mega memanfaatkan umpan terobosan Danilo Fernando.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Piere Njanka menjadi eksekutor mampu memperdaya kiper Persisam Wawan Hendrawan melalui tendangan keras kaki kanannya. Kedudukan imbang 1-1 bertahan hingga babak pertama berakhir.
Babak kedua Pelatih Arema Indonesia Robert Albert melakukan perubahan taktik dengan menarik keluar Dandy Santoso yang digantikan oleh Rahmat Afandi. Sebagai ujung tombak di lini depan Rahmat Afandi langsung mampu membobol gawang Persisam di menit ke-64.
Gol pemain nomor punggung 14 ini bermula dari umpan bola tangan dari Piere Njanka di sisi kanan kiper Wawan Hendrawan. Bola muntah dari usaha kiper Wawan Hendrawan menahan umpan lemparan Njanka dapat dimanfaatkan oleh Rahmat Afandi yang berdiri bebas.
Tonjokkan keras kaki kanan Afandi kembali menggulirkan si kulit bundar ke gawang Persisam. Skor 2-1 disambut meriah puluhan ribu aremania julukan suporter Arema Indonesia yang memadati Stadion Kanjuruhan.
Di menit ke-71 tim tuan rumah berpeluang untuk menambah gol, melalui aksi individunya Rahmat Afandi berhasil lolos drai kawalan Tsimi, M. Robby, dan Fandy Mochtar pemain belakang Persisam. Sayangnya, kurangnya konsentrasi bola dapat direbut oleh kiper Wawan Hendrawan sebelum ditendang ke mulut gawang.
Peluang kembali terjadi di menit ke-73 tendangan keras Gullien Esteban dari jarak jauh masih membentur mistar gawang. Skor 2-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan wasit.
Sejak babak pertama Persisam terus melakukan tekanan dengan mengandalkan umpan-umpan cepat kaki ke kaki. Penampilan gemilang Danilo Fernando bersama Zaenal Arif, serta Pipat Tonkaya kerap kali membingungkan Piere Njanka, Zulkifli, serta Purwaka Yudhi pemain belakang Arema Indonesia.
Meski demikian keadaan berbalik setelah babak kedua berjalan. Tim tamu banyak mendapat tekanan.
Sepanjang pertandingan satu buah kartu kuning dikeluarkan wasit Jimmy Napitupulu memimpin pertandingan. Ulah Tsimi menendang bola ke arah wasit, atas keputusan hukuman bola mati setelah menjatuhkan Fahrudin pemain tengah Arema.
Pelatih Persisam Mahfud Albati menilai kekalahan timnya, setelah Achmad Sembiring mengalami cedera dan dirinya harus menarik keluar mantan pemain Arema itu. Hilangnya Sembiring kondisi kekuatan tim jadi melemah. "Tim kami jadi pincang setelah Sembiring, sebelumnya di babak pertama tim kami bermain bagus hingga dapat menciptakan gol," terangnya kepada wartawan usai pertandingan.
Banyaknya tekanan dilakukan tim tuan rumah di babak kedua membuat konsentrasi para pemain belakang buyar. Hingga terjadilah gol kedua untuk Arema. "Kami ucapkan selamat untuk Arema," imbuhnya.
Sementara itu Pelatih Arema Robert Albert mengaku perubahan taktik dengan mengembalikan posisi M. Fahrudin setelah menarik Dandy Santoso yang digantikan Rahmat Afandi mampu mengobrak-abrik pertahanan lawan hingga tercipta gol.
"Sebelumnya kami pelajari dengan serius gaya permainan lawan. Persisam tipikal tim mempunyai pertahanan yang bagus hingga harus dilakukan tekanan secara terus- menerus," ungkapnya. (key/din)