Putusan FIFA Dianggap Langgar Hak Asasi

Putusan FIFA Dianggap Langgar Hak Asasi

- Sepakbola
Jumat, 22 Apr 2011 00:56 WIB
Jakarta - FIFA menegaskan keputusannya yang melarang empat nama bakal calon ketua umum maju dalam pencalonan. Karena tidak mengemukakan dasar dan alasan, putusan FIFA dianggap telah melanggar hak asasi.

Ketua Komite Normalisasi Agum Gumelar pada Kamis (21/4/2011) sore mengumumkan keputusan FIFA terkait kondisi persepakbolaan di Indonesia. Dalam putusannya, otoritas sepakbola dunia itu menegaskan tetap melarang Nurdin Halid, George Toisutta, Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie maju dalam pencalonan.

FIFA sebelumnya menyebut kalau pelarangan keempat nama tersebut maju ke pencalonan karena sebelumnya mereka semua sudah ditolak oleh Komite Banding. Namun tetap saja putusan FIFA tersebut memunculkan keberatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu alasannya adalah FIFA tidak menerangkan alasan pelarangan terutama terhadap George Toisutta, Arifin Panigoro dan Nirwan Bakrie. Sejak awal Komite Banding juga tidak menerangkan alasan penganuliran ketiga nama itu.

"Kalau kita melihat laporan yang disampaikan Pak Agum (Gumelar), itu masih belum tuntas. Terutama FIFA yang melarang empat balon (bakal calon) maju karena sampai saat ini kita tak tahu alasan-alasannya, baik dari komite banding maupun keputusan FIFA dan terakhir Agum Gumelar," ungkap pengamat sepakbola Yesayas Oktavianus pada detiksport.

"Ini harusnya di-clear-kan dulu. Kalau tidak diselesaikan akan tetap ribut. Arifin, George dan Nirwan tidak tahun kesalahan mereka di mana. Berikan mereka kesempatan masuk kongres, nanti mereka (kongres) yang putusakan," lanjut wartawan senior tersebut.

Lebih lanjut Yesayas juga menilai kalau yang berhak menolak pencalonan hanyalah Komite Pemilihan dan Komite Banding. Larangan FIFA disebutnya sebagai bentuk pelanggaran terhadap hak azasi.

"Anak bangsa jangan dilarang (maju ke pemilihan). Agum Gumelar harus buka, itu melanggar hak asasi. Itu sudah dinjak-injak hak asasi ketiga orang itu. Sampai sekarang sekarang ini tak ada yang tahu kesalahannya. Rapikan masalah tiga orang ini. Kalau itu selesai ya sudah. Siapapun yang (nantinya) maju terserah," tuntas dia di ujung telepon.Β 


(din/nar)

Hide Ads