Mulai berdatangan sejak sebelum salat Jumat, saat berita ini diturunkan sekitar 3.000-an anggota FBR yang berpakaian hitam-hitam melakukan aksi di sekitar hotel. Mereka membawa sejumlah spanduk yang berisi dukungan untuk menyuksesan kongres.
Semula sempat terlihat sebagian mereka ada yang membawa tongkat kayu, namun belakangan tidak terlihat lagi. Mereka sempat melakukan orasi dengan pengeras suara, dan juga bersalawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya apakah ada pihak-pihak tertentu yang menyuruh mereka melakukan aksinya hari ini, ia menjawab, "Kami tidak ada yang menggerakkan. Ini inisiatif bersama, sudah biasa (untuk event-event besar) kami beraksi seperti ini."
Hadi juga mengelak jika FBR mendukung salah satu calon yang akan bertarung dalam bursa pemilihan di Kongres. "Kami netral. Ini untuk mengamankan. Apapun yang terjadi, siapapun yang terpilih, kami dukung."
Sementara itu pihak kepolisian menyatakan bahwa FBR tidak punya wewenang untuk ikut mengamankan jalannya kongres.
"Kami dapat info tadi pagi, hari ini akan ada 3.000 FBR. Mereka ikut mendukung (kongres), tapi bukan untuk mengamankan. Kalau mengamankan itu tugas kita. Kita juga sudah dibantu oleh POM TNI. Jumlah polisi sudah cukup, ada seribu lebih," tegas Wakapolsek Tanah Abang Kompol Jajang Hasan Basri kepada detiksport.
Selain FBR juga ada 100-an orang dari massa yang menamakan dirinya KPPSI atau Komite Persatuan Pemuda Penyelamat Sepakbola Indonesia. Di antara mereka ada yang terlihat memakai jas almamater, sebagian pakaian bebas.
Mereka membawa spanduk yang berisi dukungan supaya kongres berlangsung aman dan damai, tanpa adanya intervensi. Mereka sempat pula melakukan aksi teatrikal selama lima menit, yang menggambarkan keadaan PSSI yang sudah sarat dengan tarik-ulur kepentingan.
(a2s/roz)