Sejak tahun 1999 hingga berakhir tahun 2004, ajang Liga Indonesia memakai titel sponsor Liga Indonesia Bank Mandiri atau sering disebut LIBM. Namun setelahnya kerjasama itu berakhir dan Liga Indonesia disponsori PT Djarum TBK, yang merupakan produsen rokok hingga berakhirnya musim lalu.
Kini dengan kemungkinan Djarum akan menghentikan sokongan dananya, tentu pengurus PSSI yang baru serta otoritas liga harus mencari sponsor utama untuk menghelat kompetisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini baru awal dan jalan masih panjang. Insya Allah ke depannya mungkin terjadi (Bank Mandiri jadi sponsor Liga Indonesia), kenapa tidak? Bisa saja," ucap Djohar kepada wartawan saat penandatanganan MoU dengan 5 BUMN di Ballroom Hotel Sultan, Kamis (21/7/2011) sore WIB.
Sementara itu pihak Bank Mandiri, yang diwakili Direktur Keuangan dan Strategi, Pahala M Mansyuri, mengatakan jika ia belum bisa berkomentar lebih jauh soal hal itu.
Tapi dikatakannya, Bank Mandiri memiliki misi untuk mendukung perolahragaan di Indonesia, ternasuk juga sepakbola, baik dalam hal sponsorship maupun lainnya.
"Belum bisa berkomentar lebih jauh soal kemungkinan bakal jadi sponsor utama Liga. Tapi kemungkinan itu tetap ada," jelas Pahala.
Ketika disinggung soal format kompetisi musim depan, Djohar sendiri belum bisa berbicara banyak. Karena saat ini Wakil ketua Umum PSSI Farid Rahman bersama anggota Exco serta koordinator kompetisi, Sihar Sitorus, sedang berada di Kuala Lumpur untuk menyambangi markas besar AFC guna berkonsultasi soal kompetisi.
"Pak Farid dan Sihar Sitorus berangkat ke Kuala Lumpur untuk meminta penjeleasan soal kompetisi kepada AFC. Nanti setelah mendapat penjelasan dr kompetisi, baru akan kami rapatkan kembali," tuntas Djohar.
(mrp/roz)