Demikian diungkapkan La Nyalla Mattalitti saat ditanya wartawan soal perubahan nama kompetisi. Kompetisi Liga Indonesia yang sebelumnya berlabel Liga Super Indonesia (LSI) akan diubah menjadi Liga Prima Indonesia (LPI).
Tersiar kabar kalau pemilihan nama LPI tersebut merupakan pesanan Arifin Panigoro, pengusaha yang membidani lahirnya Liga Primer Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya nggak ada urusan sama Arifin Panigoro, tanggung jawab saya sama masyarakat bola, sama masyarakat Indonesia, PSSI. Saya bukan dipilih Arifin Panigoro, saya dipilih anggota," lanjut dia kemudian.
Terkait masalah dikte tersebut, Mattalitti mengindikasikan kalau hal tersebut telah membuat PSSI banyak melakukan langkah yang tak perlu. Salah satunya soal penetapan format kompetisi liga, yang seharusnya tinggal melanjutkan yang sudah dimulai kepengurusan lama.
"Sebetulnya dengan kembali pada yang pertama (format Liga Super) sudah selesai ini, tidak perlu mundur ini. Ini soal gampang. Kembali pada yang sudah jalan."
"Kepengurusan yang sekarang ini 'kan hanya meneruskan program, kemarin sudah pilih ketua dan EXCO. Program yang sudah ada serahkan saja kepada yang ada sekarang, jangan didikte-dikte dari belakang."
"Ini yang bikin rusak ini 'kan gara-gara ada yang dikte-dikte dari belakang ini. Saya 'kan sudah bilang ndak akan nurut sama Arifin Panigoro," tutup Mattalitti.
(din/a2s)