Sebagaimana diberitakan sebelumnya, demi kepentingan pembinaan usia dini, PSSI mendatangkan Bert Pentury, instruktur pelatih dari Belanda. PSSI secara khusus meminjam Pentury dari Asosiasi Sepakbola Belanda (KNVB).
Di Indonesia, Bert akan ditugaskan untuk melatih para pelatih yang nantinya akan memoles bakat-bakat muda di Tanah Air. Dengan didikan pelatih yang lebih berkualitas, diharapkan bakat-bakat muda Indonesia bisa berkembang sesuai harapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah dari tahun 1995 menjadi instruktur pelatih di KNVB. Saya mulai melatih pada umur 20 tahun pada tahun 1970. Pada tahun 1973 saya mendapat lisensi C. Lalu pada tahun 1978 saya mendapat lisensi Pro UEFA," terangnya.
Pria berdarah Ambon tersebut lantas memaparkan pentingnya pembinaan usia dini dalam dunia sepakbola. Hal tersebut, kata Bert, krusial dalam meletakkan fondasi bersepakbola yang baik.
"Kalau di Indonesia, para pemain mulai bersepakbola dari usia 13-14 tahun. Sementara di Belanda, pemain mulai bersepakbola dari usia 6-7 tahun. Kalau Anda melihat latar belakang bintang-bintang Belanda, mereka sudah 15 tahun ada di level top Eropa dan dunia."
"Kalau pembinaan dimulai pada usia 13-14 tahun, maka kesalahan-kesalahan elementer yang ada akan sulit diperbaiki. Sementara kalau dimulai pada usia 6-7 tahun, masih bisa," jelasnya.
Pria bernama lengkap Albertus Dominggus Cornelis Pentury itu juga menilai Indonesia sebenarnya punya potensi yang sama bagusnya dengan Belanda.
"Potensi anak-anak muda Indonesia tidak berbeda dengan Belanda. Bakat sama, talenta sama. Yang penting, ada pelatih-pelatih yang mendidik mereka. Itu yang penting. Lihatlah, sekarang Belanda ada di rangking kedua FIFA, sementara Indonesia 139," beber Bert.
Soal postur para pemain Indonesia yang terbilang mungil, dia pun menganggap hal itu bukan hambatan untuk jadi pemain hebat. Yang lebih penting, tegasnya, adalah kualitas teknik.
"Kalau kalian lihat rata-rata tinggi pemain Barcelona: Messi, Iniesta, Xavi, tinggi mereka cuma 167-168 cm. Tapi, teknik mereka luar biasa. Postur tidak penting, teknik yang penting. Kalau ada teknik, dia bisa kalahkan tim apa saja. Lihat Barcelona."
"Dalam sepakbola, teknik amat penting. Kalau tidak ada teknik, jadi tidak bisa kontrol bola, tak bisa passing bola, maka dia tak bisa main bola. Pada usia dini, para pemain harus bermain dengan bola," pungkas pria kelahiran 25 Februari 1948 itu.
(mfi/krs)