'Jika PSSI Mau Review Kontrak, Ayo Lakukan Secara Profesional'

'Jika PSSI Mau Review Kontrak, Ayo Lakukan Secara Profesional'

- Sepakbola
Rabu, 12 Okt 2011 21:07 WIB
Jakarta - ANTV merasa masih menjadi pemegang sah hak siar Liga Indonesia. Maka ANTV pun sangat menyayangkan sikap PSSI yang kini santer dikabarkan bakal mengoper hak siar ke grup MNC.

Seperti dikabarkan sebelumnya, PSSI disebut-sebut akan memberikan hak siar Liga Prima Indonesia musim ini ke grup MNC. Dalam waktu dekat PSSI kabarnya juga akan segera meneken MoU dengan MNC.

ANTV, yang merasa masih memiliki kontrak selama sepuluh tahun dengan PSSI sejak tahun 2007, jelas tidak terima. Mereka menilai hak siar Liga Indonesia masih jadi milik mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai sore ini ANTV masih merasa adalah pemegang hak siar. Kalau PSSI mau melakukan review kontrak, mari kita lakukan secara profesional, secara win-win solution," ungkap Wakil Direktur Sport ANTV Reva Deddy Utama dalam jumpa pers di Lagunas Resto, Senayan, Jakarta, Rabu (12/10/2011).

"Memang sudah seyogyanya kontrak itu di-review setiap tahun sekali. Tentu dengan memberikan celah keuntungan bagi masing-masing pihak," lanjutnya.

Ia menegaskan, pihaknya sangat terbuka untuk berkomunikasi dengan PSSI. Yang jadi masalah, imbuhnya, itu tidak dilakukan oleh PSSI.

"Kami bermurah hati. Silakan kalau PSSI mau menawarkan kepada tv-tv lain, berapa tv lain sanggup membayar. Kemudian kita duduk, ANTV sanggup atau tidak. Tapi ini tak pernah dilakukan oleh PSSI. Jadi, silakan melakukan bidding tapi right to match tetap di ANTV. Karena ANTV pemegang right-nya," tuturnya.

Ia kemudian kembali menegaskan kalau ANTV siap menempuh jalur hukum jika pada akhirnya PSSI tetap mengoper hak siar ke stasiun televisi lain. Hal senada sempat dilontarkannya dalam percakapan dengan detikSport siang ini.

"Kalau itu terjadi, mau tidak mau kami akan mengambil langkah hukum. Langkah hukum pertama tentu menggugat PSSI, kedua menggugat MNC," jelasnya.

Pun demikian, ia mengaku pihaknya tetap berharap agar masalah ini tidak sampai berakhir di meja hijau. Terlebih kompetisi Liga Indonesia juga akan segera bergulir.

"Kami melihat TV Rights ini sebuah barang. Kami akan meminta pengadilan menyatakan barang ini adalah barang sengketa sehingga siapa pun tak boleh memakainya. Artinya, bisa saja Liga Indonesia tidak ada di TV sepanjang pengadilan belum memutuskan siapa yang berhak menayangkan."

"Kita nggak mau sampai ke situ. Karena itu, kita pun siap-siap menayangkan pertandingan tanggal 15 besok di Jalak Harupat. Nggak perlulah hubungan kita dengan PSSI yang sudah terjalin selama 18 tahun rusak gara-gara masalah ini," katanya.

Terakhir, ia berharap masalah ini tidak sampai mengganggu hubungan PSSI dengan ANTV yang sudah bertekad untuk menjadi stasiun televisi pemfasilitasi tayangan olahraga.

"Kita berharap PSSI tetap berpartner dengan kita. Kita tetap berharap PSSI mau bekerja sama dengan kita karena dari awal berdiri kami sudah memosisikan diri sebagai televisi olahraga. Kita komitmen menyiarkan sepakbola nasional dari zaman Liga Dunhill," simpulnya.





(mfi/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads