Usai pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 1-0 Persibo atas Persebaya tersebut, bonek langsung berulah tak jauh dari Stadion Letjen H Sudirman tempat pertandingan dilangsungkan.
Dilaporkan detiksurabaya.com, pendukung fanatik Persebaya itu disebut Wakil Walikota Surabaya Bambang DH sempat melakukan penjarahan di sebuah toko sepatu yang berada Jalan Pemuda, tak jauh dari stadion.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana saat itu, imbuh Bambang, cukup mencekam. Warga yang tinggal di sekitar stadion terpancing emosinya dan mempersenjatai diri untuk menghadapi ulah bonek.
"Ada warga yang membawa pedang segala. Saya tidak ingin jatuh korban, saya ikut memarahi bonek tadi," kata Bambang.
Untuk meredam aksi bonek tersebut, upaya melokalisir mereka di dalam stadion pun dilakukan. Namun, masih banyak yang bisa berkeliaran dan berulah, bahkan sampai menjarah. Aksi penjarahan itu terjadi di kawasan pertokoan yang berada di Jalan Pemuda, Lisman dan Veteran.
Pada prosesnya, sebagaimana pantauan detiksurabaya.com pukul 21.17 WIB, setidaknya ada tujuh orang bonek yang kedapatan berulah di luar stadion dan kepergok warga sehingga dihadiahi bogem mentah, meski akhirnya aksi massa tersebut bisa diantisipasi aparat kepolisian.
Sementara di sekitar stadion, tepatnya di Perempatan Mlaten, sejumlah warga setempat bersenjatakan pentungan kayu dan besi melakukan sweeping terhadap orang-orang yang dicurigai sebagai bonek. Selain itu kendaraan truk maupun mobil juga tak luput dari pemeriksaan.
"Ini peringatan bagi bonek agar tak lagi berbuat onar di kota orang," kata seorang warga yang menenteng pentungan pipa besi.
Sementara itu polisi sudah dan masih terus melakukan patroli untuk mensweeping para bonek yang tercerai-berai. Polisi juga melakukan penjagaan di jalan-jalan protokol dan kawasan pertokoan.
Sebagian bonek kini telah dievakuasi ke Surabaya melalui jalur Nganjuk. Oleh ofisial Persebaya, pemulangan bonek itu sengaja tidak melewati Lamongan untuk menghindari penyerangan seperti yang dialami bonek saat berangkat.
(gik/krs)