Seperti diketahui, pada Selasa (10/12) PSSI menggelar Kongres Luar Biasa di Palangkaraya, bersamaan dengan KPSI yang juga melaksanakan kongres di Jakarta. Setelah keduanya mengelar kongres, kini tinggal menunggu reaksi FIFA.
''Harapan tentu saja ingin selesai tanpa di sanksi oleh FIFA. Tetapi sudah terlambat memang kedua belah pihak tetap kekeuh terhadap pemikiran mereka. Kami tunggu saja. Kalau Indonesia sampai disanksi FIFA, mereka harus bertanggung jawab kepada kami (pemain) dan masyarakat Indonesia,'' ujar Ponaryo, Selasa (11/12/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
''Masalah ini murni federasi, kami hanya bisa memaksa untuk bersatu. Tetapi masing-masing pihak tetap kokoh. Susah menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Mogok kompetisi mulai Januari juga percuma," lanjut pemain Sriwijaya FC ini.
Meski demikian, Ponaryo bersama seluruh pemain berharap Indonesia tidak akan disanksi FIFA. Bagaimanapun, menurut dia yang nantinya paling dirugikan adalah timnas Indonesia karena tidak akan bisa bermain di turnamen internasional apapun.
''Sanksi FIFA merugikan timnas Indonesia. Timnas tidak bisa keluar, klub terkendala, status pemain asing akan bermasalah, ini jelas kerugian kami semua," sambung Ponaryo.
"Khususnya timnas, karena dengan timnas kami dapat mengukur sejauh mana kemampuan kami, meningkatkan jam terbang dan kualitas kami. Semoga hal ini tidak terjadi," harap dia.
(ads/rin)