Persija Jakarta tengah dirundung beragam masalah saat ini. Selain persoalan keuangan yang berujung adanya penunggakan gaji pemain, klub berjuluk 'Macan Kemayoran' itu juga kerap terbentur saat mengajukan izin bertanding di Jakarta plus ketiadaan stadion kandang.
Menerima curhatan sekitar 10 orang rombongan Jakmania di kantornya, Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2012), Ahok menilai kalau Persija harus melakukan sangat banyak perbaikan pada manajemennya untuk bisa menuntaskan masalah yang ada. Salah satu yang disoroti adalah soal transparansi klub, di mana Ahok meminta kelompok fans ikut mengawasi hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus diawasi dari dekat. Berapa pemasukannya. Direksi yang kurang ajar boleh keroyok rame-rame," lanjut Ahok kemudian
Selain dari sisi manajemen klub, Ahok juga menyentil sikap Jakmania yang kerap justru merugikan klubnya sendiri. Ditegaskannya, setiap anggota Jakmania wajib membayar jika ingin menyaksikan klubnya bermain karena uang hasil penjualan tiket menjadi sumber pemasukan penting buat klub.
"Saya harap Jakmania dengan PT Persija ini dekat. Jangan sampai Jakmania nonton tidak beli tiket. Anak-anak kecil diajak nonton terus diajak merokok, itu kan nggak baik. Jadi harus ada perbaikan dari Jakmania."
"Jakmania bisa usul bayar iuran, agar Jakmania (bisa) masuk nonton bola, itu diundi sama manajemen Persija, lalu dapat jatah agar bisa nonton pertandingan Persija. Jadi Jakmania nggak nonton gratis lagi. Nantinya harus sering ketemu, dan ada transparansi antara PT Persija dengan kami (pemda DKI)."
"PT itu dapat dari mana dananya? Ya dari tiket, nah defisit 'kan kalau tidak banyak yang bayar. Terus, kami juga ingin JakMania dekat dan awasi PT Persija," papar Ahok.
(din/mfi)