Rumaropen tertangkap kamera melayangkan pukulannya ke wajah wasit Muhaimin saat Persiwa berhadapan dengan Pelita Bandung Raya, akhir pekan lalu. Pemukukan tersebut terjadi hanya beberapa saat setelah sang pengadil menunjuk titik putih di kotak penalti Persiwa, menyusul tekel keras yang dilakukan terhadap Nova Arianto.
Beberapa pemain Persiwa langsung mengajukan protes atas keputusan tersebut. Termasuk Rumaropen yang datang dari tengah lapangan dan langsung melayangkan tangannya ke wajah Muhaimin. Kejadian itu membuat Muhaimin mengalami pendarahan di wajahnya, dia kemudian juga dapat beberapa jahitan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pernyataannya pada wartawan, Rumaropen menyebut kalau dirinya tak berniat memukul wasit. Ketika itu dia hanya ingin menariknya dan berdiskusi untuk memprotes keputusan penalti.
"Saya tidak berniat memukul wasit Muhaimin. Saya hanya berusaha menariknya untuk mengajaknya berdiskusi setelah memberikan penalti buat PBR (Pelita Bandung Raya) karena itu bukan pelanggaran. Ketika menariknya, kepala wasit langsung menengok ke kiri dan kemudian mengenai tangan saya," ujar Rumaropen saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senayan, Jakarta, Kamis (25/4/2013)
Lebih lanjut, Rumaropen berharap komdis tidak menjatuhkan hukuman seumur hidup padanya. Dia berharap Komdis mau lebih dulu mendengar kesaksian dan pembelaannya. Secara pribadi dia juga ingin bertemu hasit untuk meminta maaf.
"Komdis harus melihat dengan baik-baik. Mendengar kesaksian saya sebagai pemain sepakbola dan manusia biasa. Saya akan banding dan telah meminta bantuan dari Persiwa."
"Mungkin, dalam 1-2 hari saya akan mulai mengajukan banding. Saya sangat kaget dengan keputusan Komdis PSSI. Saya berharap, banding saya diterima dan mendapat keringanan karena mata pencarian saya dari sepakbola,"
"Saya ingin bertemu wasit untuk menyampaikan permintaan maaf namun belum bisa. Ini sudah menjadi tanggung jawab saya. Seribu maaf buat wasit,"
"Saya sangat menyesal atas kelakuan dalam pertandingan itu. Apalagi, pertandingan itu disiarkan secara langsung. Tindakan itu tidak pantas dilakukan. Kejadian itu menjadi pelajaran terutama buat para pemain muda agar kejadian ini tidak terulang lagi," tuntas dia.
(ads/din)