PSSI melayangkan somasi atas tudingan yang dilontarkan oleh Apung Widadi, Senin (10/2/2014) awal pekan ini. Lewat laman Facebook pribadi miliknya yang tertuju pada Forum Diskusi Sepakbola Indonesia (FDSI), Apung dinilai telah menyebarkan sebuah fitnah.
"Kasihan ya timnas U-19, pendapatan dari hak siar SCTV sebesar 16 M diputar LNM untuk membiayai Persebaya palsu," tulis Apung ketika itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya hanya melihat timnas U-19 setelah jadi juara kasihan. Di roadshow dengan lawan yang mempunyai level jauh. Diduga hanya untuk mengorbitkan hak siar. Masalahnya ini tidak transparan. Ini hanya sebuah keprihatinan saja. Benang merahnya saya mengungkapkan keprihatinan saat itu," kata Apung kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/2/2014).
Ketika ditanya terkait sumber informasi atas tudingan soal dugaan penyalahgunaan dana Rp 16 miliar tersebut, Apung memberikan penjelasan.
"Kami ini komunitas yang menampung aspirasi masyarakat. Ini bukan tudingan. SOS banyak mendapat informasi terkait dengan nominal. Informan itu tidak bisa saya sebutkan," jelas Apung.
"Kalau mau dibuktikan tidak bisa disini. Dari dulu menerima laporan masyarakat. Ini dari laporan masyarakat. Tapi tidak pembuktian, harusnya ada di PSSI. Mereka membuktikan untuk transparansi keuangan," tambahnya.
Meski begitu, Apung mengaku masih belum mendapatkan surat somasi itu. Tapi, dia menyatakan siap menanggapi somasi PSSI tersebut apabila surat resmi telah didapatkannya.
"Hingga saat ini saya belum menerima surat resmi somasi itu. Tapi yang jelas apa yang saya tuliskan itu bukan sebuah tudingan," ungkap Apung.
"Kami belum mendapatkan somasi dari pihak manapun termasuk dari PSSI sehingga kami belum bisa menanggapi. Langkah hukum akan kami lakukan setelah kami mendapatkan somasi dari PSSI," timpal Muhnur Satyahaprabu SH, mewakili tim kuasa Hukum Apung dan SOS.
"Bila benar PSSI mengirimkan somasi ke sdr Apung sebagai aktivis SOS maka ini adalah serangan balik atas upaya masyarakat memperbaiki sepak bola nasional. Ini bagian dari upaya mengebiri gerakan yang menuntut reformasi PSSI yang sampai saat ini belum selesai," ungkapnya.
(ads/cas)











































