VO2 Max atau yang disebut maximal oxygen consumption, maximal oxygen uptake, peak oxygen uptake atau maximal aerobic capacity adalah kapasitas maksimum tubuh seseorang untuk menyalurkan dan menggunakan oksigen selama olahraga berintensitas tinggi.
Diterangkan Dokter Timnas U-23, Agus Manurung, VO2 Max merupakan elemen penting dalam mengukur daya tahan seorang pemain. Hal tersebut sangat mempengaruhi dengan gaya permainan sepakbola yang diinginkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan nilai VO2 Max yang dimiliki pemain tinggi atau meningkat, itu berarti stamina pemain meningkat. Otomatis saat stamina meningkat, daya jelajah, daya gempur, dan intelejensia pemain juga akan maksimal sepanjang 2Γ45 menit.
Untuk timnas U-23, beberapa hari lalu mereka telah melakukan tes VO2 Max kepada seluruh pemain dengan menggelar beep test, yaitu mengukur kondisi fisik pemain. Hasilnya, hanya ada tiga pemain yang memiliki nilai VO2 Max paling tinggi di atas 55 yakni Bayu Gatra, Rizky Pellu, dan Rasyid Bakri.
Sementara sisanya ada yang di bawah nilai 55 bahkan paling kecil 31,7. Hasil tersebut masih di bawah rata-rata nilai VO2 yang diinginkan pelatih Aji Santoso yaitu minimal 55.
Lalu bagaimana cara meningkatkan VO2 pemain? Salah satu caranya adalah memperhatikan gizi makanan serta dibantu dengan minum suplemen. Dalam hal ini, tim medis atau fisioterapis berkontribusi besar dalam kemajuan kualitas fisik pemain.
"Karena mereka selalu memeriksa keadaan pemain sebelum dan sesudah latihan dan bertanding, asupan gizi, dan jenis latihan yang disajikan. Selain itu pemain juga harus memperhatikan gizi makanan yang dimakan. Mereka harus bisa menjaga hal itu. Dan mereka juga bisa minum suplemen," kata dia.
Tidak hanya itu, jam terbang seorang pemain sangat mempengaruhi peningkatan nilai VO2 Max. "Pemain regular tapi jam terbangnya sedikit, itu sama saja. Status bukan jaminan. Harusnya mereka lebih sering dimainkan agar meningkat," kata dia.
Di antara pemain timnas (seluruh kelompok umur), nilai VO2 Max Evan Dimas disebut menjadi salah satu yang paling tinggi dengan nilai 63. Di belakangnya ada bek Alfin Tuasalamony dengan nilai 61,7.
(ads/din)