Tim medis PSSI terdiri dari Toni Aprilani sebagai ketua dan anggotanya, Sofyan Hasdam. Mereka telah berkunjung langsung ke Aceh sejak beberapa hari lalu. Ada sejumlah hal yang mengganjal dari hasil penyelidikan itu, terutama fakta-fakta dari pihak klub.
"Saya belum bisa paparkan semua hasil penyelidikan. Tapi yang saya temukan itu misalnya saat operasi dan dirawat tidak ada pihak klub yang mendamping dia (Akli). Tak ada pihak klub yang bertanggung jawab. Banyak prosedur yang kurang tepat," ungkap Toni Aprilani, Rabu (28/5).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat dari hasil penyelidikan itu, Toni menilai Persiraja patut untuk diganjar hukuman. Mengingat mereka juga tidak memiliki standar persyaratan klub profesional.
"Sangat besar potensi mereka untuk dihukum. Karena mereka banyak tidak memenuhi kriteria klub profesional," kata pria yang juga menjabat anggota Exco PSSI itu.
Kasus meninggalnya Akli menimbulkan tanda tanya terkait penanganan medis terhadap pemain. Soalnya setelah mengalami cedera pada bagian perutnya, usai bertabrakan dengan kiper tim lawan saat Persiraja bertanding melawan PSAP pada 10 Mei lalu. Akli tidak langsung dibawa ke rumah sakit. Dia malah dibiarkan meringis kesakitan di bangku cadangan.
Baru pada malamnya ia dilarikan ke rumah sakit Zainal Abidin di Banda Aceh. Beberapa hari dirawat, nyawanya tak terselamatkan.
(ads/din)