Ada yang matanya tertutup rapat, ada pula yang setengah terpejam. Ada yang mulutnya komat-kamit, juga ada yang bibirnya tertutup rapat. Tapi semua sama-sama khidmat. Mereka adalah tim Indonesia di Homeless World Cup 2014 yang sedang memanjatkan doa.
Dalam berlaga di Homeless World Cup 2014 di Santiago, Chile, tim Indonesia memang tak pernah melupakan ritual baca doa. Hal itu setidak-tidaknya akan dilakuan delapan pemain beserta Manajer Febby Arhemsyah dan Pelatih Bonsu Hasibuan sebelum melakukan latihan dan menjalani pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu memang sudah jadi kebiasaan sejak mengikuti HWC di Meksiko (2012)," tutur Febby. "Kalah atau menang tetap harus bersyukur."

Coach Bonsu dan Manajer Febby juga tak pernah lupa mengingatkan para pemainnya untuk melakukan sujud syukur atas apa yang sudah mereka dapat. Maka, menariknya, sujud syukur itu pun ada kalanya dilakoni beberapa saat usai pertandingan karena memang terlewat untuk segera dilakukan di lapangan.
"Tadi kalian lupakan untuk sujud syukur. Yang belum, ayo sujud syukur dulu," sebut Bonsu pada suatu waktu usai sebuah kemenangan.
Selain tentunya ada usaha di atas lapangan, doa dan sujud syukur pun kini akan terus mengakrabi perjalanan 'Merah Putih' di Santiago dalam upaya mengukir prestasi dan mengharumkan nama bangsa.

(krs/a2s)