Wasit PSS vs PSIS: Kalau Laga Dihentikan Saya yang Kena

Wasit PSS vs PSIS: Kalau Laga Dihentikan Saya yang Kena

- Sepakbola
Selasa, 28 Okt 2014 20:28 WIB
CNN Indonesia/Dika Kardi
Jakarta -

Wasit Hulman Simangunsong menyebut dirinya tidak menghentikan laga PSS Sleman dengan PSIS Semarang karena khawatir dianggap berpihak. Apalagi insiden serupa tidak pernah terjadi sebelumnya di Indonesia untuk bisa dijadikan rujukan.

"Awal-awal permainan masih berjalan wajar. Tapi karena tiga menit itu. Jadi drama terakhir yang berat. Saya takut kalau dihentikan malah timbul masalah terjadi," ungkap Hulman Simangunsong saat ditemui di Kantor Komisi Disiplin PSSI, Selasa (28/10/2014) malam WIB.

Hulman dipanggil Kondis terkait kepemimpinannya dalam laga PSS Sleman dengan PSIS Semarang yang kemudian menjadi kontroversi itu. Dalam laga Babak Delapan besar Divisi Utama tersebut tercipta lima gol bunuh diri, yang akhirnya membuat PSS menang dengan skor 3-2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya enggak menyangka kejadian sampai seperti ini. Kita tidak ingin ada seperti ini. Kita sih malu karena ada seperti ini. Kita berdoa semoga tidak ada, sanksi atau apa," lanjut dia.

Hulman mengaku kalau dirinya tidak mengambil keputusan untuk menghentikan pertandingan lantaran seluruh rangkaian gol bunuh diri tersebut terjadi jelang laga berakhir. Apalagi tak pernah ada kejadian serupa terjadi sebelumnya, yang bisa digunakan sebagai panduan mengambil keputusan.

"Itu hanya unsur tiga menit. Dan tadi kata ketua Komdis saya baru wasit pertama dalam sejarah sepakbola. Tidak pernah ada kejadian seperti ini sebelumnya. Wasit membiarkan permainan seperti itu. "

"Berkoordinasi dengan wasit lain juga tidak bisa. Tapi saya yakin kalaupun kita berkoordinasi dengan wasit lain pasti tidak akan bisa memutuskan untuk berhenti atau tidak. Karena kami tidak punya panduan dan ini baru pertama kali terjadi dalam sejarah sepakbola."

"Kalau bunuh diri babak pertama mungkin bisa kita putuskan lanjut. Kalau di menit-menit terakhir itu wasitnya yang kena. Pasti ada permainan. Di bawah menit 80 jika ada hal yang mencurigakan bisa dihentikan karena secara regulasi pertandingan masih belum valid dan masih bisa diulang."

"Tapi karena kejadiannya di dua-tiga menit terakhir saya tidak bisa hentikan. Karena kalau saya hentikan saya dinggap memihak pada salah satu klub. Makanya saya memilih untuk terus melanjutkan permainan. Masalah hasil itu nanti. Karena hasil terakhir itu sah," paparnya.

Terkait pertemuan yang dilakukan dengan Komdis, Hulman menyebut kalau hasilnya belum bisa dipublikasikan saat ini karena penyelidikan masih terus dilakukan. "Belum bisa saya share, masih ambil data dari tim. Seperti di video sudah dilihat," tuntasnya.

Lima gol bunuh diri terjadi saat PSS Sleman dan PSIS Semarang berhadapan di laga terakhir Babak Delapan Besar Divisi Utama. Diduga kedua tim sama-sama menghindari pertemuan dengan Pusamania Borneo F.C.

(din/roz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads