Kiper PSS: Sanksi PSSI Tidak Adil

Kiper PSS: Sanksi PSSI Tidak Adil

- Sepakbola
Kamis, 30 Okt 2014 21:43 WIB
Sleman -

PSS Sleman didiskualifikasi dari babak delapan besar Divisi Utama setelah dianggap mencederai fair play dalam pertandingan melawan PSIS Semarang. Kiper PSS, Herman Batak, menilai sanksi itu tidak adil.

PSS mengalahkan PSIS 3-2 lewat sebuah pertandingan kontroversial di mana seluruh gol terjadi akibat gol bunuh diri. Kedua kesebelasan diduga berusaha jadi pihak yang kalah karena ingin menghindari Pusamania Borneo FC di semifinal Divisi Utama.

Klaim itu sudah dibantah oleh manajemen masing-masing klub. Namun, PSS dan PSIS tidak dapat mengelak dari sanksi yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI, Selasa (28/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sanksinya tidak adil Cukup kecewa, harusnya ditengok ke belakang siapa, sih, yang memicu ini semua," ujar kiper berusia 30 tahun itu seusai latihan di Stadion Maguwoharjo, Kamis (30/10/2014).

"Pastinya 'kan ada. Jangan dilihat dari Slemannya saja. Ada mafia-mafianya. Nggak usah diomongin, tapi lihat faktanya ada," lanjut Herman.

Meski sudah didiskualifikasi, PSS masih menjalani latihan rutin seperti biasa. Herman mengaku rekan-rekannya tidak terpengaruh.

"Mau lanjut mau nggak kami di sini bekerja, jadi kapanpun disuruh siap. Latihan kami tidak terpengaruh dengan sanksi itu," sahut Herman.

"Kami berharap -- masyarakat Sleman -- berharap bisa melaju ke babak selanjutnya. Kami sudah menyiapkan mental, fisik, dan segala sesuatunya."

(rin/roz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads