Rencana Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) membentuk Tim 9 ditanggapi Komite Eksekutif PSSI. Exco mempertanyakan fungsi tim tersebut karena di PSSI sudah ada komisi-komisi yang berjalan sesuai tugasnya.
"Terserah Menpora mau ada tim 9, 11, atau 15. Tapi harus dilihat juga, di dalam subtansi kepentingannya untuk apa? Kalau memang ada tim itu, apa yang dilakukan? Konteksnya kekekinian kah, atau mau diapain?" cetus salah seorang anggota Komite Eksekutif, Toni Apriliani.
"Tapi untuk sekarang apapun yang terjadi di dalam persepakbolaan saat ini, mau buat tim seperti itu, ya, hak mereka," lanjut Toni saat dihubungi wartawan, Sabtu (13/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai namanya, tim tersebut akan terdiri dari sembilan orang yang berasal dari Kemenpora, PSSI, wartawan, dan masyarakat. Rencananya komposisi tim ini akan diumumkan minggu depan.
"Yang jelas, pekerjaan PSSI akan sia-sia. Saya juga enggak paham mau ditinjau darimananya. Kita punya Komisi peradilan, dan itu jelas tugasnya, kerja sama aparat juga, Momerandum of Understanding (MoU) ada juga. Kasus sepakbola gajah ini, harusnya semua yang terlibat berani buka total. Maka akan cepat tim investigasi PSSI untuk bergerak."
"Toh, PSSI juga punya lembaga peradilan sendiri, seperti Komdis, Komding dan dibentuk sesuai dengan aturan FIFA dan fungsinya jelas. Sementara PSSI tidak mengenal itu (tim sembilan). Karena itu pemerintah, di luar pssi. Tapi hak mereka lah, cuma saya tidak paham maksudnya," beber Toni.
Terkait pembentukan tim tersebut, pihak Kemenpora memastikan itu bukan untuk melakukan intervensi pada PSSI. Organisasi yang dipimpin Djohar Arifin Husein itupun diminta tidak khawatir dengan langkah yang diambil Kemenpora ini.
(mcy/din)