Seluruh 18 klub peserta ISL 2015 berkumpul di Bandung menggelar pertemuan terkait keputusan BOPI tidak memberikan izin bergulirnya kompetisi. Dari pertemuan tersebut lahir 'Deklarasi Bandung' yang meminta PT LI tetap memutar roda kompetisi.
Demikian salah satu isi Deklarasi Bandung yang dibacakan Sekretaris Umum Persipura, Rocky Bebena, di Bandung, Jumat (20/2/2015) malam WIB. Mereka meminta PT Liga sebagai operator ISL tidak mempedulikan rekomendasi BOPI untuk tidak menggulirkan kompetisi sampai semua syarat yang ditetapkan terpenuhi
Berikut isi Deklarasi Bandung dari 18 Klub ISL:
Menyikapi
1. keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) melalui Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang melarang kick off Indonesia Super League (ISL) pada 20 Februari 2015, dan menyebabkan kompetisi ISL musim 2015 berada dalam kondisi ketidakpastian,
2. Surat FIFA tertanggal 19 Februari
3. Keputusan Exco tanggal 19 Februari dalam kondisi force majeur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Memerintahkan kepada PT Liga Indonesia sebagai operator ISL untuk - tidak mengindahkan apa yang ditetapkan oleh Menpora melalui BOPI, terkait dengan persyaratan dalam penerbitan rekomendasi izin ISL
- Merencanakan jadwal baru ISL 2015,
- Melakukan penyesuaian program dalam masa transisi hingga kick off,
- Mengambil langkah strategis lainnya untuk memproteksi bisnis klub
2. Memohon kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Jokowi untuk mengambil tindakan atas keputusan Menpora terhadap sepakbola Indonesia yang esensi dan substansinya adalah melakukan abuse of power dengan menghambat, menghalangi, mempersulit dan melarang kami melaksanakan kompetisi.
Bandung, 20 Februari 2015
(avi/din)