PT Liga Indonesia sebagai operator Indonesia Super League (ISL) bersikeras ingin memutar kompetisi dengan 18 klub, alias tetap mau Arema Cronus dan Persebaya berpartipasi.
Hal itu disampaikan CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, menanggapi keputusan akhir Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), yang hanya merekomendasi 16 klub untuk bisa mengikuti ISL musim 2015.
Arema Cronus dan Persebaya dinyatakan tidak memenuhi semua persyaratan, karena bermasalah dengan legalitas kepemilikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga menunggu izin dari kepolisian. Bilamana izin tidak kami dapatkan, karena kepolisian harus mendapat rekomendasi dari BOPI atau pemerintah kita akan menyerahkan ini ke PSSI," tambah Joko, yang juga menjabat sebagai sekjen PSSI itu.
"Tidak mungkin ISL berjalan dengan peserta kurang dari 18 klub. Kita juga tidak bisa melakukan penjadwalan ulang."
(cas/a2s)