Salah satu "peringatan" mengenai dinginnya Manchester langsung didapat ketika rombongan mendarat di Manchester dua hari silam. Josh, sopir yang mengantarkan tim CLEAR Ayo! Indonesia Bisa, menyebutkan bahwa Manchester nyaris selalu hujan setiap hari. Sudah begitu, berangin pula.
"Tumben saja hari ini tidak hujan," ucap dia sembari tertawa.
Jumat (22/5) di hari pertama menjalani latihan dengan Manchester United Soccer School (MUSS), anak-anak muda yang tergabung dalam tim CLEAR Ayo! Indonesia makin akrab dengan suhu rendah itu. Di hari itu, suhu mencapai angka 12 derajat celcius. Jaket, sweater, ataupun sarung tangan pun menjadi kostum wajib yang dikenakan oleh rombongan.
Beberapa anak bahkan turun berlatih dengan mengenakan sarung tangan. Udara dingin seperti itu diakui beberapa anak lebih enak ketimbang latihan panas-panas di Indonesia, tapi tetap saja mereka membutuhkan adaptasi.
"Latihan hari ini cukup seru, banyak yang bisa didapat. Tapi, ya tetap harus adaptasi. Di sini cukup dingin," ujar Kevin Siegers (17) setelah sesi latihan berakhir.
Saking dinginnya, penjaga gawang tim ini, Raflyandi, mengaku tangan dia sampai beku. Padahal, remaja 17 tahun itu membutuhkan tangan untuk menjaga gawang.
"Tangan saya sampai kaku," kata Rafly.
Soal cuaca ini juga diakui oleh pelatih MUSS, Andy Robinson, kerap menjadi kendala bagi pemain-pemain yang tidak berasal dari Eropa. Masalah itu biasanya dialami oleh beberapa pemain Amerika Latin.
"Apa yang bisa menjadi kendala? Bahasa, kultur, makanan, dan cuaca," ucap Robinson di sela-sela sesi makan siang.
"Tidak jarang pula jauh dari keluarga juga jadi masalah. Bahkan masih ada beberapa pemain latin yang sudah beberapa tahun di Inggris tapi belum lancar berbahasa Inggris," kata Robinson.
Kendati udara dingin cukup menusuk, anak-anak muda itu diminta untuk tidak mempedulikannya. "Kalian harus bisa bermain di berbagai macam situasi," ujar Cahyadi, perwakilan dari Mahaka, yang bertindak sebagai kepala rombongan.
"Bisa jadi, para pemain di Eropa sudah terbiasa bermain di berbagai macam situasi sehingga mereka unggul. Sementara, jika kalian hanya mampu bermain di cuaca yang tidak dingin, kalian hanya bisa bermain di satu dimensi saja," ucap Cahyadi.
(Rossi Finza Noor/Femidiah)











































