.webp)
Thailand bisa dibilang tampil impresif pada perhelatan SEA Games tahun ini. Sejak fase grup, mereka belum pernah menelan kekalahan. Malah, lima laga di fase grup mereka sapu bersih dengan kemenangan.
Dengan demikian, menurut Deputy Director Football Siam TV Thailand, Yothin Pinyamuksapon, panjang atau pendeknya waktu persiapan tidaklah relevan. Menurutnya, keberhasilan dan performa bagus Thailand berakar kuat pada pembinaan pemain dan kompetisi yang bagus selama bertahun-tahun.
"Saya pikir sama dengan Indonesia. Kami tampil di kualifikasi Piala Asia U-23, mereka juga tampil. Thailand mempunyai waktu persiapan efektif bersama cuma 10 hari sebelum ke SEA Games 2015. Sebelumnya, pemain-pemain harus bergabung bersama klubnya," ujar Yothin.
"Menurut saya bukan masalah dalam persiapan, tapi kompetisi usia muda dan pembinaan usia dini yang membuat kami lebih unggul dari Indonesia," lanjutnya.
Thailand melaju ke final setelah menundukkan Indonesia U-23 dengan skor 5-0. Dalam kelanjutannya, Indonesia kalah lagi dengan skor yang sama dalam duel perebutan medali perunggu dari Vietnam.
Setelah kekalahan dari Vietnam, pelatih timnas Indonesia, Aji Santoso, mengatakan bahwa persiapan yang mepet menjadi kendala. Aji menilai, tim-tim lain, seperti Vietnam yang sudah melakukan persiapan selama 1,5 bulan, jelas lebih matan ketimbang Indonesia yang cuma melakukan persiapan selama 20 hari.
Batalnya kompetisi di tengah jalan --ketika baru menjalani tiga pekan-- juga disebut menjadi kendala. Namun, Myanmar National League 2015 sendiri berhenti selama tiga bulan sejak April agar bisa mempersiapkan diri untuk SEA Games 2015.
(roz/roz)
