Seperti diketahui, pemerintah membekukan PSSI sehari sebelum La Nyalla terpilih pada 17 April silam. Sejak saat itu, kompetisi dihentikan dan sanksi FIFA pun datang yang akhirnya membuat timnas Indonesia tidak bisa tampil di ajang-ajang internasional.
Isu KLB (Kongres Luar Biasa) pun muncul sebagai salah satu cara mengganti kepengurusan di bawah La Nyalla. Menanggapi hal itu, La Nyalla mengaku tak takut jika diminta mundur dari kursi kepemimpinannya. Namun La Nyalla hanya akan mudur dengan syarat permintaan itu datang dari voters-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
''Voters ada 106 dan yang memilih 92. Kalau 92 (voters) meminta mundur, saya siap. Saya tak mempertahankan, tapi menjaga martabat, kedaulatan sepakbola." kata dia.
(ads/nds)











































