Mitra Kukar menang 2-1 atas Semen Padang saat melakoni laga final Indonesian Championship Torabika Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (24/1/2016) malam WIB. Mitra Kukar sempat tertinggal lebih dahulu melalui gol Adi Nugroho, sebelum membalas dua kali lewat gol bunuh diri Mamadou Al Hadji dan sepakan Yogi Rahadian.
Hujan deras yang mengguyur diakui Jafri Sastra membuat timnya kesulitan mengembangkan permainan, karena lapangan tergenang air. Sementara Semen Padang bisa memainkan bola-bola panjang, timnya disebut tak terbiasa memainkan pola yang sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cederanya Novan Setyo Sasongko jadi celah lain yang dilihat Jafri Sastra. Sebabnya pengganti Novan di pos bek kiri yakni Ricky Ohorella baru saja pulih dari cedera dan sudah lama absen. Sisi itulah yang diincar Mitra Kukar hingga berbuah dua gol.
Kedua gol Mitra Kukar memang tercipta dari sisi kiri pertahanan Semen Padang. Gol pertama buah dari tendangan bebas yang gagal diantisipasi sempurna oleh Jandia Eka Putra, sementara yang kedua buah tusukan Yogi.
"Pertama saya ucapkan selamat untuk para pemain atas keberhasilan juara. Dari kita, permainan anak-anak tidak berkembang. Kami terpaksa bermain long pass karena kondisi lapangan begitu, anak-anak tidak biasa main long pass," kata Jafri Sastra usai pertandingan
"Di ruang ganti saya prediksi semen padang bakal cetak 1 gol lewat counter attack. Saya berusaha bermain lewat flank."
"Novan nggak tembus, Ricky Ohorella masuk. Saya tahu dia baru sembuh dari cedera, saya minta geber dari sisi tersebut dan akhirnya membuahkan 2 gol," demikian pelatih berdarah Sumatera Barat itu. (raw/cas)