Ada Subsidi untuk Klub di ISC, Juga Aturan Ketat soal Penunggakan Gaji

Ada Subsidi untuk Klub di ISC, Juga Aturan Ketat soal Penunggakan Gaji

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Sabtu, 27 Feb 2016 01:00 WIB
Foto: detikcom
Jakarta - PT GTS menyatakan akan memberi subsidi kepada tim-tim di Indonesia Soccer Championship (ISC). Namun juga ada peraturan ketat terkait penunggakan gaji para pemain.

Direktur Utama PT GTS Joko Driyono mengatakan bahwa masing-masing klub ISL dan Divisi Utama bakal mendapatkan subsidi dengan jumlah berbeda-beda. ISL minimal Rp 5 miliar, sementara klub Divisi Utama sebesar Rp 400 juta (babak penyisihan), 16 besar mendapat Rp 350 juta, dan bila melaju ke babak 8 besar mendapatkan bantuan Rp 150 juta.

Selain itu, untuk belanja pemain klub-klub juga dibatasi yaitu maksimal Rp 10 miliar dan minimal Rp 5 miliar. PT GTS juga melarang klub membeli pemain amatir dengan harga murah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

''Tidak boleh di bawah lima miliar rupiah, itu untuk menjaga nilai kompetitif. Tidak diperbolehkan juga membawa pemain amatir yang harganya murah. Artinya klub tidak boleh boros dan tidak boleh hemat. Jangan asal membeli pemain agar menjaga persaingan,'' ujar Joko di Jakarta, Jumat (26/2).

Joko juga menyatakan akan memberlakukan pengurangan poin kepada klub yang menunggak gaji pemain. Misalnya, apabila klub menunda pembayaran satu pemain selama satu bulan maka poin dikurangi satu. Lalu apabila menunggak gaji pemain selama dua bulan, poinnya dikurangi tiga.

"Tapi apabila ada lima pemain yang gajinya ditunda sampai tiga bulan, klub akan kehilangan hak komersialnya (subsidi)," tandasnya. (ads/raw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads