SBY bersama rombongan 'Tour de Java' hari ini singgah di Semarang, Jawa Tengah. Selain untuk melayat Ketum Dr Sulistyo, SBY didampingi fungsionaris PD mendengar aspirasi suporter PSIS yakni Panser Biru dan Snex di RM Soto Bangkong.
Kedatangan SBY bersama Ibu Ani Yudhoyono mendapat sambutan meriah dari para suporter bola itu. Lagu-lagu mars mereka dikumandangkan dengan dentuman drum. Mereka memakai atribut bola dan juga membentangkan spanduk meminta dukungan SBY terhadap pesepakbolaan Indonesia yang tengah vakum. Namun ada satu spanduk yang cukup menarik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian SBY mengajak suporter masuk ke rumah makan dan mengajak berdiskusi. Ia menyebut bahwa PD terus berkomitmen untuk kemajuan pesepakbolaan nasional. Bersama SBY juga tampak Roy Suryo, mantan Menpora sekaligus Waketum PD, Sekjen PD Hinca Pandjaitan yang juga menjabat sebagai Waketum PSSI, dan Jubir PD yang duduk sebagai Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Riefky Harsya. Anggota Komisi X lain dari PD yang ikut dalam audiensi ini adalah Edhie Baskoro (Ibas)
"Hinca juga sedang berusaha agar urusan PSSI segera selesai, bisa kembali normal dan sepakbola kita berjaya kembali," ungkap SBY.
Ia pun berharap agar pemerintah dan stake holder terkait bisa segera menyelesaikan permasalahan berkepanjangan ini. Sehingga dunia sepakbola Indonesia bisa kembali normal, pemain nasional bisa bermain di laga internasional, atau pun pemain dari luar bisa bertandang ke Indonesia. SBY lalu meminta agar suporter PSIS menyampaikan aspirasinya.
"Pak SBY, tolong bantu selamatkan pesepakbolaan kita. Sepakbola bukan cuma suporter saja stake holdenrnya. Ada pedagang, juru parkir. Mereka juga kebingungan. Mohon jangan pakai lama, segera," ujar perwakilan Snex, Fitan.
Kepada Hinca, suporter 'die hard' ini juga meminta kepada Hinca agar memperbaiki internal PSSI. Sebab karena masalah satu atau dua orang di PSSI, seluruh rakyat Indonesia yang menjadi korbannya.
"Pak Hinca, tolong berantas mafia di PSSI. Jangan PSSI nya tapi tikus-tikusnya. Tidak semua pengurus PSSI jelek pak. Kalau mau berantas ya tikusnya, jangan rumahnya," ucapnya.
Sementara itu Wisnu Hadi dari Panser Biru mengaku kepada SBY bahwa saat ini suporter bola mengalami kegalauan selama 11 bulan terakhir karena masalah PSSI tak kunjung selesai. Panser Biru pun meminta jenderal purnawirawan TNI tersebut untuk membekingi suporter bola.
"11 bulan susana sepakbola tidak kondusif. Ini mirip ketika 2013 ada dualisme di PSSI tapi ada Pak Roy Suryo yang dengan sigap menyelesaikannya sehingga tidak berlanjut-lanjut," tuturnya.
Perhelatan semacam Piala Gubernur dan Piala Presiden disebut Wisnu tidak terlalu berdampak untuk PSIS yang berada di divisi utama. "Karena sponsor lebih memilih tim-tim ISL, jadi kami hanya menonton saja," imbuhnya.
"Saya minta ke Pak SBY apabila kami beraksi untuk mengembalikan kejayaan PSSI mohon jaminan dan perlindungan dari Pak SBY dan bapak-bapal lainnya. Karena selama ini kami tidak ada bekingnya," tambah Wisnu.
Selain soal PSSI, suporter juga meminta agar ada dukungan bagi pembangunan stadion Semarang. Salah satu suporter, Iman Santoso, bahkan menodong politisi PD yang kini menjadi Wakil Ketua DPR. Sebab Agus disebutnya saat menjadi caleg pernah berkampanye di Semarang dan berjanji untuk pembangunan di kota itu.
"Kami semarang ini Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Mosok stadion Ibukota Provinsi kalah dengan stadion Kabupaten/ Kota. Kamar mandine baune luar biasa, kapasitas penonton tidak memenuhi syarat untuk tingkat Ibukota provinsi. Kalau bisa di anggaran 2016 ini bisa segera direalisasi nggih," todong Iman. Dalam pertemuan itu juga hadir Walikota Semarang Hendrar Prihadi.
Setelah mendengar aspirasi sejumlah suporter bola, SBY lantas mencolek Ketua Komisi X Teuku Rifki. Sebagai mitra Menpora, Komisi X diminta untuk menyampaikan amanah rakyat kepada Imam Nahrawi.
"Sampaikan ke bapak Menpora, rakyat sudah tidak sabar untuk menunggu bolehnya sepakbola dan PSSI. Jangan main-main dengan suara rakyat. Tolong sampaikan baik-baik kepada beliau," tegas SBY.
Selain itu, ia pun meminta Presiden Jokowi tidak menutup mata dan segera membenahi permasalahan PSSI. Sementara itu soal stadion, SBY meminta agar kepala daerah setempat serta jajaran legislatif mau memikirkannya.
"Mari kita dukung Pak Jokowi untuk segera membatalkan pembekuan PSSI. Agar PSSI jadi normal, semua hidup kembali. Tolong diingatkan oleh seaudara-saudara, niat kita baik semua," kata SBY.
"Kalau GOR sampaikan ke Gubernur, ke Pak Walikota, ini ada Anggota DPRD. Agar Semarang punya stadion yang berkualitas. Kita punya semangat yang sama, mari kita kontrol bareng-bareng," sambungnya.
Memberikan semangat kepada para suporter, SBY berjanji untuk turun menonton langsung pertandingan sepakbola nasional apabila PSSI telah kondusif. Ia mengatakan agar sama-sama terus mendorong pemerintah agar segera mengambil keputusan tepat dalam waktu sesingkat-singkatnya.
"Kita sudah menyatukan hati kita, semoga didengar dengan beliau-beliau, karena ini suara dan harapan rakyat. Kita ketemu lagi kalau sudah bermain. Jangan hanya di warung soto tapi di lapangan sepakbola. Sampaikan salam hangat saya untuk komunitas sepak bola," tandas SBY.
Usai menyerap aspirasi suporter bola, SBY sempat menghibur pengunjung warung makan dengan bernyanyi lagu keroncong. Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Jepara. Namun sempat mampir sebentar di Masjid Agung Demak untuk menjalankan salat.
(ear/din)