Kompetisi sepakbola Indonesia Soccer Championship (ISC) akan bergulir di akhir bulan ini. Menjelang kickoff, Bepe --sapaan karib Bambang Pamungkas-- malah dihinggapi kegalauan berkaitan dengan kondisi sepakbola Indonesia.
Bepe pun mencoba profesi baru. Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/4/2016), Bepe mengumumkan bakal jadi motivator. Debutnya bakal dimulai pada tanggal 28 April di Usmar Ismail Hall, Kuningan, Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa Bepe tiba-tiba ingin berbicara di depan publik soal dirinya? Bukankah dia dikenal sebagai ornag yang pelit bicara kepada media selama ini? Begitulah pertanyaan yang muncul dalam sesi tanya jawab dengan media petang tadi.
Rupanya keputusan itu diambil setelah Bepe tak bisa lagi menahan kegalauan atas kondisi sepakbola Indonesia. Dia ingin para pesepakbola atau atlet lain mempunyai profesi lain dengan berbekal pengalaman yang dimiliki.
"Prosesnya, jujur, dua bulan lalu kita diskusi lebih kepada kegalauan tentang kondisi sepakbola Indonesia yang tidak tahu sampai kapan akan seperti ini. Kami ingin membuat sebuah hal baru yang bisa membuka profesi baru buat atlet-atlet yang lain. Kami ingin mendobrak sesuatu yang nantinya bisa menjadi harapan pemain atau atlet lain. Mungkin mereka mempunyai value lan tapi tidak ada wadah untuk untuk mengungkapkannya," kata Bepe.
Lagipula, Bepe berharap lewat berbicara itu beberapa hal yang disembunyikannya bisa muncul. Ya, meskipun rajin menulis dalam blog dan dua buku sudah ditelorkannya tak semua hal bisa diungkapkannya.
"Dengan berbicara tujuannya adalah pertama agar ada pelajaran bagi masyarakat dan terutama generasi bawah saya bahwa ada esensi yang lebih tinggi dari sekadar main bola bagi saya. Itu yang akan saya coba kupas dalam battle of life saya tentang cinta versus tanggung jawab itu," tutur pria 36 tahun itu.
"Langkah ini juga menjadi semacam tanggung jawab moral untuk memberikan sebuah warisan bahwa sepakbola adalah profesi yang esensinya adalah menjalin persatuan dan kesatuan. Sekali lagi, ada esensi lebih tinggi dari sekadar main bola.
"Selama ini teman-teman sudah melihat saya main bola, membaca tulisan saya, kini mendengar saya bicara semoga akan jadi opsi lain yang mungkin teman-teman bisa mendapatkan sebuah penilaian lain. Saya tidak tahu apakah itu fair atau tidak apalagi terkait dengan keputusan-keputusan sayaΒ yang kontroversi di mata teman-teman," ucap dia.
(fem/cas)











































