Tak Pernah Bawa Indonesia Jadi Juara, Ini Mesti Jadi Kesempatan Terakhir Riedl

Tak Pernah Bawa Indonesia Jadi Juara, Ini Mesti Jadi Kesempatan Terakhir Riedl

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Sabtu, 11 Jun 2016 13:00 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - PSSI masih saja percaya pada Alfred Riedl meskipun pelatih asal Austria itu tidak menjadikan tim nasional Indonesia juara pada dua periodenya memimpin skuat "Merah Putih".

Maka, jika dia kembali ditunjuk sebagai pelatih kepala, mestinya tak ada kesempatan lagi buat Riedl apabila tak memberikan prestasi tinggi buat timnas Indonesia pada Piala AFF 2016.

"Kita kasih kesempatan lagi untuk Riedl. Soal dia bisa membawa prestasi atau tidak, kita lihat nanti. Ini sudah tiga kali kesempatan untuk dia. Kalau gagal lagi, tidak usah dipakai lagi," ujar mantan pemain timnas era 1970-an, Rudy William Keltjes, saat dihubungi, Sabtu (11/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riedl sempat menjadi idola tatkala memimpin Irfan Bachdim dkk. di Piala AFF 2010. Meski mampu menembus final, tapi di laga puncak tetap saja Indonesia tumbang usai dikalahkan Malaysia dalam dua leg.

Pria 66 tahun itu "nyaris" memimpin Indonesia lagi di Piala AFF 2012, ketika dia bersedia menukangi "timnas" versi KPSI, sewaktu terjadi "dualisme" kepengurusan federasi. Sempat berujicoba ke Australia (melawan tim gereja) Riedl tidak "lolos" ke Piala AFF 2012 karena timnas resmi adalah yang dilatih oleh Nilmaizar.



Riedl kembali lagi ke Indonesia setelah dipilih lagi oleh PSSI dan tampil di Piala AFF 2014. Hasilnya, anak-anak "Garuda" tersingkir di fase grup, kalah bersaing dengan Vietnam dan Filipina.

[Baca kolom: Riedl Gagal, PSSI Sangat Gagal]

PSSI sendiri berdalih, alasan penunjukan Riedl kali ini lantaran waktu menuju Piala AFF 2016 sudah mepet. Padahal sebelumnya mereka sempat menjajaki tiga pelatih lokal: Nilmaizar, Rahmad Darmawan, dan Indra Sjafri.

Ketiganya bahkan sudah memenuhi panggilan PSSI untuk melakukan presentasinya yang digelar oleh Komite Teknik dan Pengembangan. Namun ketiganya tidak ada yang dipilih.

"Kalau saya menilai memang lebih baik pelatih lokal dari bangsa sendiri. Tapi mungkin PSSI punya pandangan lain apalagi waktu kita tidak banyak, mepet sekali," tutur Rudy.

Dia menilai untuk menunjuk pelatih lokal seperi Nil atau RD kemungkinan akan sulit, lantaran mereka masih terikat kontrak dengan klub-klubnya masing-masing. Sehingga tidak ada pilihan, Riedl disebutnya satu-satunya yang peluangnya ada.

"Kalau saya berharap pelatih lokal yang masih muda-muda karena mereka bagaimana mau naik kalau tidak dikasih kesempatan.

"Masalahnya seperti Nil dan RD belum tentu klub mengizinkan. Mereka pelatih bagus, muda dan loyalitas kepada negara sangat tinggi. Tapi belum tentu mereka diizinkan klub, itu yang sulit. Sementara Riedl tidak terikat dengan klub manapun." (ads/a2s)

Hide Ads