Panitia PB PON Berharap Persib-Arema Tak Digelar di Stadion GBLA

Panitia PB PON Berharap Persib-Arema Tak Digelar di Stadion GBLA

Masnurdiansyah - Sepakbola
Minggu, 21 Agu 2016 16:02 WIB
Foto: detikcom/Masnurdiansyah
Bandung - Panitia Upacara Pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-19 tahun 2016 Jawa Barat, keberatan jika Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) digunakan untuk pertandingan lanjutan Torabika Soccer Championship 2016.

Rencananya lapangan akan digunakan Persib Bandung untuk menjamu Arema Cronus pada tanggal 27 Agustus mendatang.

"Kalau dimungkinkan, alangkah baiknya Persib bermain di tempat yang lain. Karena kami khawatir terhadap persiapan penataan untuk kegiatan upacara pembukaan nanti sedikit rumit dan sudah mepet," kata Kepala Bidang Upacara PB PON ke 19, Satria Yanuar Akbar, saat ditemui di Stadion GBLA, Minggu (21/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kerumitan tersebut menurut Satria, adalah ketika pihaknya akan membangun sebuah persiapan terkait upacara pembukaan di lokasi tersebut yang rencananya dibuka secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo pada 17 September. Pemasangan sarana dan prasarana untuk upacara pembukaan dikatakannya butuh waktu minimal tiga minggu sebelum kegiatan dimulai.

"Akan ada kerumitan buat kita. Karena anggap tanggal 27 main, terus kita bangun tanggal 28. Kecuali kalau Pak Presiden bisa memundurkan PON jadi sebulan lagi, tapi itu 'kan tidak mungkin. Saya khawatir hasilnya tidak optimal," kata dia.

Satria mengatakan, PB PON sebelumnya sudah memiliki persiapan waktu produksi penataan untuk kegiatan pembukaan upacara, yang mana rumput lapangan akan ditutup. Waktu produksi dilakukan pada 21 Agustus sampai dengan 3 September.

Kemudian, pada tanggal 5 September akan mulai dilakukan gladi bersih terhadap persiapan PON. Artinya, kalau Persib melawan Arema menggunakan Stadion GBLA pada pekan depan, maka akan ada perubahan jadwal penataan yang telah dipersiapkan sejak lama.

"Ditarget kita pada tanggal 5 September itu, sudah mulai latihan gabungan. Artinya produksi akan dimulai hari ini, itu idealnya. Jadi kalau dilihat dibelakang peralatan itu sudah siap ada sekitar 30 truk yang ngedrop peralatan," lanjutnya.

Satria menyebut, dalam dua pekan ke depan pihaknya telah memiliki rencana untuk membangun konstruksi persiapan PON. Dan pada tanggal 4 September akan dilakukan pengecekan ulang sebelum digunakan untuk gladi bersih keesokan harinya.

"Kalau semua bilang oke ini sudah aman bisa digunakan latihan, semua sudah masuk berarti siap dan dipastikan aman buat pembukaan," terangnya.

"Ini juga 'kan untuk kepentingan Nasional, mohonlah ada pertimbangan dari panitia penyelenggara pertandingan. Da saya ge sami bobotoh Persib (Saya juga sama bobotoh Persib)," ungkapnya.


Kendati demikian dirinya tetap menghormati keputusan dari pemerintah yang memberikan izin untuk Persib bisa menggunakan Stadion GBLA pada pertandingan nanti.

"Keputusan pimpinan patut diapresiasi, kita ikutin lah. Tapi itu dia tadi akan ada kerumitan untuk mempersiapkan semuanya," kata dia.

Sementara itu, Walikot Bandung Ridwan Kamil mengaku kalau dirinya ingin Persib Bandung dan Arema Cronus bermain di Stadion GBLA.

"Saya ingin mainnya di sini karena 'kan GBLA juga dibangun buat pertandingan Persib," kata dia.

Menurut pria berkacamata ini, dirinya tentu memberikan izin untuk Persib bisa bermain di GBLA. Namun untuk kepastiannya dirinya akan menanyakan terlebih dahulu kepada manajemen Persib.

"Dari awal juga sudah saya sampaikan pasti ada masalah teknis yang harus disesuaikan. nanti saya akan tanya Pak Umuh dulu, kira-kira maunya seperti apa kalau di sini (GBLA) akan ada penyesuaian dengan persiapan PON," tambahnya.

Meskipun belum ditentukan akan menggunakan GBLA atau Stadion Jalak Harupat sebagai alternatifnya, dirinya jelas sudah mengizinkan untuk digunakan pertandingan. Tapi dengan konsekuensi ada beberapa area steril yang tidak boleh dilalui oleh bobotoh.

"Ada beberapa area steril yang tidak boleh dilewati untuk persiapan PON. Karena alat-alat ini bukan alat acara sederhana, di mana persiapan pemasangan berbagai alat itu seminggu beres tidak, tiga minggu sebelumnya sudah dipasang. Kita tunggu keputusan dari Pak Umuh," tandasnya.

(a2s/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads