Mafia Sepakbola Masih Jadi Isu Jelang Kongres PSSI

Mafia Sepakbola Masih Jadi Isu Jelang Kongres PSSI

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Selasa, 30 Agu 2016 22:16 WIB
Mafia Sepakbola Masih Jadi Isu Jelang Kongres PSSI
Foto: Edy Rahmayadi (detiksport/Amalia Dwi Septi)
Jakarta - Calon ketum PSSI, Edy Rahmayadi, menanggapi dengan serius persoalan mafia sepakbola dan pengaturan skor di Indonesia. Ia pun berjanji mencari para pelakunya.

Edy adalah calon Ketum PSSI yang didukung oleh mayoritas voter yang sebelumnya tergabung dalam Kelompok 85 (K-85). Jika terpilih menjadi Ketum PSSI dalam kongres PSSI yang akan dihelat di Makassar, Sulawesi Selatan, 17 Oktober 2016.

[Baca Juga: Dua Jenderal Ikut Bursa Ketum PSSI, Ini Komentar Kemenpora]

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isu sepakbola telah diganggu oleh mafia sepakbola dan adanya pengaturan skor sudah lama terdengar sejak bertahun-tahun lalu. Namun hingga saat ini, pelaku tidak pernah tertangkap.

Sempat muncul seseorang berinisial BS yang mengaku sebagai bandar judi. Dia juga mengaku telah beroperasi sejak lama di kompetisi Indonesia. Meski sudah terungkap, kasus tersebut tidak diusut secara tuntas.

Melihat kondisi itu, Edy berjanji bakal memperbaiki sepakbola Indonesia. Dia juga akan mengusut tuntas jika terbukti ada mafia dan pengaturan skor.

"Sepakbola ini butuh kesetiaan serta kemurnian, perlu cinta dan kasih karena di dalamnya ada insting. Tak bisa diganggu oleh hal-hal yang negatif. Mari kita kembalikan sepakbola ke relnya. Apabila ada yang menyeleweng dari relnya, akan saya cari," ujar Edy di Makostrad, Jakarta, Selasa (30/8).

"Santoso yang di hutan saja saya dapatkan, apalagi kalau hanya di Cililitan. Karena kita ini perlu memiliki komitmen," katanya.

Selain bertekad untuk mengungkap isu mafia sepakbola, Edy juga telah mengeluarkan janji-janji lainnya, di antaranya adalah pembinaan usia muda dan perbaikan infrastruktur.

(ads/roz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads