Maulwi Saelan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Selasa (11/10/2016) siang WIB. Upacara pemakaman eks kiper Indonesia di Olimpiade 1956 itu menggunakan tata cara militer.
Herry, yang pernah menjadi pemain belakang timnas rentang 1979-1993, mengungkapkan kesannya mengenai Maulwi Saelan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau sangat sederhana, tidak banyak bicara dan pesannya jelas," tambahnya.
Senada dengan Herry, penjaga gawang timnas di era 1980-an, Hermansyah, juga mengucapkan bahwa Maulwi merupakan pribadi yang sederhana.
"Kita kehilangan pemain terbaik bangsa. Beliau selalu memberi wejangan, motivasi, bilang 'kamu penjaga gawang Herman, tanganmu harus kekar, badanmu dibesarkan lagi, karena kami sesama penjaga gawang'. Saya termotivasi," kata Hermansyah.
Saat Maulwi Saelan dirawat di rumah sakit, Herman mengaku sempat bertemu. Sementara Herry tak sempat menjenguk.
"Terakhir bertemu, 2 minggu lalu saat ke RS Pondok Indah, dia tidur dinfus harus istirahat," ungkap Herman.
"Terakhir bertemu almarhum, saya cukup lama. Karena menjadi pelatih di luar kota. Hanya pada ulang tahun PSSI di Senayan, lupa tahunnya," ujar Heri.
(cas/roz)