Ada Calon dari Makassar, Agum Usulkan Kongres di Tempat Netral

Ada Calon dari Makassar, Agum Usulkan Kongres di Tempat Netral

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Rabu, 12 Okt 2016 13:30 WIB
Ada Calon dari Makassar, Agum Usulkan Kongres di Tempat Netral
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Ketua Komite Pemilihan (KP) Agum Gumelar menyayangkan polemik lokasi kongres PSSI pada 17 Oktober. Dengan waktu yang menyisakan lima hari lagi, Agum berharap PSSI dan pemerintah bisa duduk bersama.

PSSI telah memutuskan menggelar kongres 17 Oktober tetap di Makassar. Sementara itu pemerintah memberi rekomendasi kongres digelar di Yogyakarta, dan Mabes Polri pun memberikan izin di Yogyakarta.

Tapi sampai Selasa (11/10/2016) kemarin PSSI masih bersikeras akan menggelar kongres di Makassar. Mereka berdalih tidak ingin melanggar statuta dengan menggeser lokasi kongres yang sudah ditetapkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Agum masalah penunjukan Makassar sebagai venue kongres sudah lama terjadi setelah sejumlah voter merasa keberatan. Namun ketika itu, dia berusaha merundingkan dengan PSSI tapi tidak ditanggapi.

"Sebenarnya sejak tiga minggu lalu, sejak muncul kemelut soal tempat ini, saya sudah minta Sekjen PSSI (Azwan Karim) dan exco untuk bertemu. Tapi sayangnya itu tidak terjadi hingga saat ini," ungkap Agum kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/10).

Agum menilai sejatinya penentuan tempat kongres adalah haknya PSSI. Namun permohonan rekomendasi dari federasi sepakbola Indonesia itu disalahartikan oleh pemerintah.

"Kalau pemerintah mau di tempat lain maka dikomunikasikan, tidak dengan perintah. PSSI pun kalau pemerintah bilang coba didengarkan," lanjut dia.

Pemilihan Makassar menjadi tempat kongres memang mengundang kekhawatiran, mengingat salah satu calon berasal dari kota tersebut. Lebih baik menurut Agum di tempat netral sekalian, meski dia menegaskan tidak ikut campur soal penentuan tempat.

"Cari tempat yang netral, katakan lah di Bandung atau Bali. Ini mungkin kekhawatiran sementara, karena ada calon dari Makassar maka akan ada ketidakadilan. Tapi itu berarti menyangsikan kenetralan dari komite. Kami mau di manapun sama, tidak perlu ragu, tidak perlu dikhawatirkan."

"Kekhawatiran itu sangat menyedihkan, artinya tidak percaya dengan komite. Komite ini sudah bertindak bijak, kami sudah menjalankan ini Dengan netral. Kami tegaskan tidak akan ada intervensi dari mana pun."

Pelaksanaan kongres sendiri tinggal menghitung hari, Agum menilai masih ada kemungkinan untuk dilakukan pemindahan. Untuk itu dia menghimbau kepada pemerintah untuk mengajak PSSI bertemu.

"Ada tapi bukan tidak mungkin juga kalau dilakukan pemindahan. Sekarang ini karena waktu masih lima hari. Kemungkinan bisa terjadi, segala kemungkinan bisa terjadi. Apa yang saya sampaikan ini agar PSSI segera mengambil sikap. Kami komite ini sangat ingin menampung aspirasi masyarakat Indonesia, masyarakat bola. Dengan apa yang saya sampaikan itu sebenarnya saya berusaha untuk menengahi," tuntasnya. (ads/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads