Empat hari sebelum kongres digelar, PSSI dan Kemenpora membuat keputusan dengan mengubah tempat pelaksanaan, dari Makassar menjadi Jakarta β walaupun sempat pula mengemuka wacana Yogyakarta.
Sekretaris Jenderal PSSI, Azwan Karim, mengatakan tidak dalam tahap menolak atau mengiyakan keputusan tersebut. Namun dirinya akan melakukan konsultasi itu dengan Komite Eksekutif PSSI, FIFA, dan AFC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, sejauh ini baik voter maupun FIFA dan AFC hanya tahun kongres akan diadakan di Makassar.
"Kalau ada perubahan tentu harus dilakukan 8 minggu sebelumnya karena menyesuaikan dengan statuta. Itu yang PSSI tidak mau melanggar aturannya sendiri. Makanya itu kita harus konsolidasikan dengan AFC dan FIFA," jelas Azwan, usai pertemuan di kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (12/10).
"Jika diperbolehkan (FIFA dan AFC) kita jalan. Tapi kalau tidak boleh, ada konsekuensi yaitu kongres mundur 8 minggu. Itu juga yang harus sama-sama kita tahu. Jadi ini bukan keinginan PSSI atau dibuat-buat. Tapi ini adalah aturan PSSI yang sesuai statuta," tambah Azwan.
Sehubungan dengan itu juga, Kemenpora akan berbagi tugas dengan PSSI untuk menyiapkan permintaan rekomendasi baru kepada Mabes Polri. Sebab, untuk memberikan rekomendasi polisi tidak bisa serta merta mencabut lalu memberikan rekomendasi yang baru.
"Rekomendasi itu sifatnya adalah permintaan. Jadi kalau sudah dikeluarkan di Yogyakarta, kepolisian tidak bisa membatalkan begitu saja lalu memberikan rekomendasi yang baru. Karenanya, pekerjaan rumah pertama dari Kemenpora adalah menyiapkan surat kembali untuk Mabes Polri untuk meminta rekomendasi kongres di Jakarta," ucap Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto.
(mcy/a2s)