Kongres PSSI mendatang dilaksanakan untuk memilih ketua umum. Sehubungan dengan itu, sebuah ajang musyawarah nasional atau kongres pemilihan ketum induk cabang olahraga tidak jarang diiringi rumor politik uang. Kemenpora berharap itu tak menimpa Kongres PSSI nanti, apalagi kongres kali ini tujuannya untuk melakukan reformasi menuju tata kelola sepakbola yang baik.
"Memang ada persoalan yang konon politik uang sering muncul (setiap Munas atau kongres). Tapi kami belum bisa buktikan," kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S. Dewa BrotoKepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S. Dewa Broto kepada detikSport, di ruangannya PP ITkon, Senayan, Jakarta, Senin (31/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami hanya mohon pada pihak yang langsung maupun tidak langsung berkepentingan di pemilihan ini bisa memberikan keyakinan pada publik, bahwa proses pemilihan berlangsung bersih dan tidak ada apa-apa. Lagi-lagi semua kembali kepada mereka karena pemerintah sulit membuktikannya," bebernya.
Sehubungan dengan itu, Gatot sekaligus menegaskan Kemenpora berada dalam posisi netral dan tidak berpihak pada siapa pun dalam Kongres tanggal 10 November mendatang.
"Kongres ini sangat ditunggu-tunggu. Percayalah kami netral kok karena saat di Munas PBSI juga kami netral. Bahwasannya konon kabarnya si A atau si B sudah saling memegang kartu dukungan dari pihak otoritas tertentu yang penting kunci ada voter-voter itu. Hari begini masih pakai dukung A dan B kayaknya orang bakal mudah menerima kritik dari berbagai pihak," sebutnya.
Ia juga menuturkan harapan agar lokasi dan waktu kongres tanggal 10 November mendatang tidak lagi mengalami perubahan. "Harapan lain tentu kami ingin kongres tetap on schedule. Tempat juga tidak ada perubahan supaya pembenahan sepakbola tetap baik."
(mcy/krs)











































