Menjelang kongres PSSI, ratusan Bonek mendatangi Jakarta dan tiba di Stasiun Senen, sejak tadi pagi. Mereka tertahan di Stasiun Senen karena harus bernegoisasi dengan kepolisian terkait rencana melakukan aksi di Ancol.
Dalam pertemuan tersebut, selain Bonek dan Kepolisian juga dihadiri oleh Kepala Bidang Komunikasi Kemenpora Gatot S Dewa Broto bersama Sekjen PSSI, Azwan Karim, dan Anggota Komite Eksekutif PSSI, Tony Aprilani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan yang kedua kenapa melibatkan kepolisian karena kita tahu mereka ada konsentrasi massa di Stadion Tugu, semula kan di Kemenpora. Situasi yang belum sepenuhnya kondusif sejak kejadian aksi damai 4 November lebih baik di Tugu dan dari aspek geografis lebih dekat dengan Mercure (Ancol)."
Namun begitu, Gatot pun menyampaikan bahwa Menpora Imam Nahrawi berpesan tiga hal mengenai kongres. Dia melihat PSSI memiliki komitmen yang sungguh-sungguh terhadap janjinya.
"Yang pertama Pak Menteri mengatakan semoga kongres berlangsung sukses dan kedua agar apa yang sudah dijanjikan Pak Hinca pada saat pembukaan KLB lalu betul-betul tak diingkari dan ketiga yang tak kalah penting setelah atau pasca kongres. Betul-betul ada percepatan pembenahan persepakbolaan ke arah yang lebih baik."
"Kami berpikiran positif dulu apalagi sebelumnya ada pertemuan Exco di Solo. Kalau kami agak strict memang tata aturannya seperti itu. Kami khawatir kalau apa yang diminta Bonek dalam selembar kertas pernyataan itu diabaikan kita akan repot juga. Makanya tadi kami sampaikan pada rekan-rekan Bonek jika belum punya hak vote, itu wajar karena mekanisme tata tertibnya memang itu. Kalau bukan kita yg mentaati peraturan itu siapa lagi," terang Gatot. (ads/din)











































