PSSI Bakal Punya Ketum Baru, Ini Harapan Pemain dan Pelatih

PSSI Bakal Punya Ketum Baru, Ini Harapan Pemain dan Pelatih

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Rabu, 09 Nov 2016 19:26 WIB
PSSI Bakal Punya Ketum Baru, Ini Harapan Pemain dan Pelatih
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - 10 November 2016 akan menjadi catatan sejarah bagi PSSI karena mereka akan memiliki ketua umum yang bakal menentukan sepakbola empat tahun ke depan. Banyak harapan yang disampaikan oleh pelaku sepakbola.

PSSI akan menggelar kongres pada Kamis (10/11) di Hotel Marcure, Ancol, Jakarta. Agenda utama kongres tersebut adalah pemilihan ketua umum PSSI periode 2016/2020.

Ada sembilan calon ketum PSSI yang bakal bersaing. Mereka adalah Letjen Edy Rahmayadi, Moeldoko, Kurniawan Dwi Yulianto, Erwin Aksa, Tony Aprilani, Bernhard Limbong, Eddy Rumpoko, Sarman El Hakim, dan Djohar Arifin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siapapun yang nantinya terpilih, sosok pemimpin PSSI diharapkan membawa sepakbola Indonesia ke kondisi yang lebih baik. Apalagi dalam beberapa tahun terakhir persepakbolaan nasional lebih banyak terbelit masalah ketimbang mencetak prestasi.

Berikut harapan-harapan para pelaku sepakbola Indonesia:

PONARYO ASTAMAN

Tentunya ketum terpilih nanti bisa membawa perbaikan untuk sepakbola Indonesia. Mengerti sepakbola tentunya, dan yang terpenting mempunyai integritas. Karena di federasi akan selalu bersinggungan dengan hal lain diluar sepakbola seperti politik, bisnis dan lain-lain.

Dengan integritas yang kuat kami berharap sepakbolanya ada diatas dan diprioritaskan di antara hal-hal lain tersebut dan sosok yang mengerti langsung dunia sepakbola dan persepakbolaan itu ada di calon ketum, Kurniawan Dwi Yulianto.

Susunan Kepengurusan Harus Terstruktur dengan Baik

Satu lagi yang mungkin orang lupa. Kita jangan hanya fokus pada sosok ketumnya saja. Tapi susunan kepengurusannya nanti, mulai dari Exco berlanjut ke struktur di bawahnya. Saya tidak begitu hafal strukturnya tapi seperti BTN (Badan Tim Nasional), direktur pembinaan usia dini, marketing dan bisnis, bidang-bidang seperti ini kalau perlu diisi oleh tenaga yang benar-benar profesional di bidangnya, masih fresh, punya semangat yang tinggi dan mengerti apa sih yang harus dikerjakan. Bukan hanya sekadar penunjukan dari Exco saja misalnya.

Bersinergi dengan Pemerintah

Kemudian juga mereka harus bersinergi dengan pemerintah, ini juga penting. Pemerintah mempunyai sumber daya yang sangat luas melebihi federasi. Contoh, orang ngomong fokus pembinaan usia dini. Mau dibina dimana kalau lapangannya tidak ada? Mau pinter dari mana kalau sekolahnya tidak ada. Perbanyak dulu lapangan baru kita bisa melakukan pembinaan. Mau bikin lapangan yang punya lahan siapa? Negara. Hal-hal seperti ini yang sangat-sangat perlu federasi bersinergi dengan pemerintah.

ATEP

Harapan saya siapapun yang terpilih ketua umum PSSI yang mau membangun sepakbola Indonesia agar bisa bersaing di level dunia. Tidak lagi di sangkutpautkan kedalam unsur politik. Kami rindu Indonesia berprestasi di level internasional

Saya pikir sah-sah saja (soal calon ketum dari berbagai kalangan) asal jangan menjadi ketua ini bukan karena ada kepentingan. Tapi murni buat sepakbol. Kita tahu militer punya ketegasan, pengusaha atau mantan atlet ada plus minusnya lah. Kita doakan semoga semuanya untuk membangun sepabola Idonesia ke arah lebih baik.

RAHMAD DARMAWAN

Buat saya siapapun yang terpilih bisa betul-betul fokus pada :

1. Pengembangan pemain muda .
- Menyiapkan kompetisi reguler.
- Membuat kurikulum untuk standarisasi program usia muda.
- Kerjasama dengan pemerintah menghidupkan kembali PPLP / memperbaiki dan menetapkan Dirtek untuk usia muda dan PPLP guna penyelarasan program.

2. Menciptakan kompetisi yang sehat dan bersih.
- perbaikan SDM perangkat pertandingan, dan menambah jumlahnya ( Wasit, IP, team verifikasi Stadion )
- menyelenggarakan turnamen tambahan dalam kompetisi Profesional (Hidupkan kembali piala Indonesia)

3. Penambahan / penyiapan dan perbaikan infrastruktur.
- membuat lapangan Timnas.
- penyiapan lapangan untuk sekolah bola, akademi dan klub pro.

4. Membuat / menyelenggarakan kursus- kursus pelatih.
- terlalu tertinggal / sangat kekurangan pelatih yang berlisensi maka segera buka kursus Kepelatihan berkoordinasi dengan AFC.
- Mengirim pelatih/Calon pelatih ikut kursus diluar Negeri.

Saya belum kenal secara detail (calon-calon ketum PSSI). Namun yang terpenting harus dibantu dengan pengurus yang memang mempunyai semangat tinggi dan fokus untuk kemajuan sepakbola Indonesia. Bukan cuma duduk dikepengurusan buat sambilan saja.

(ads/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads