Duo 'Bonita' Rela Tidur di Stadion Tugu Demi Kawal Kongres PSSI

Duo 'Bonita' Rela Tidur di Stadion Tugu Demi Kawal Kongres PSSI

Mercy Raya - Sepakbola
Kamis, 10 Nov 2016 19:41 WIB
Foto: Mercy Raya/detikSport
Jakarta - Duo bonita (sebutan suporter wanita Persebaya Surabaya), Imas Prima (20 tahun) dan Maya Puspita (21 tahun) mengaku kecewa dengan hasil keputusan kongres PSSI yang digelar hari ini di Hotel Mercure, Taman Impian Jaya Ancol. Mereka ingin Persebaya Surabaya bangkit seperti dulu dan tidak digantung terus.

"Kami peduli dengan Persebaya. Kami ingin Persebaya seperti dulu lagi, bangkit lagi, dan tidak diperlakukan seperti ini oleh PSSI," kata Prima seraya diamini Maya, saat ditemui di Stadion Tugu, Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Kepedulian mereka pun dibuktikan tidak hanya lewat uang yang telah mereka tabung sejak lama dan kemudian digunakan untuk membiayai perjalanan ke Jakarta, tetapi mereka rela tidur di pinggir lapangan demi mengawal kongres PSSI dari jauh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami naik kereta dari Surabaya. Ongkos kami tabung pakai uang jajan sedikit-sedikit," kata Prima.

"Kami tidur di pinggir lapangan stadion bersama teman-teman bonek lainnya," lanjut dia seraya menunjuk pinggir lapangan sebelah kiri tribun Tugu.

"Kalau saya duit gaji disisihkan. Kami sudah menabung sejak kongres akan digelar di Makassar. Saya tidak takut justru merasa dilindungi oleh teman -teman," timpal Maya, yang sudah sejak SMP ini menjadi anggota Bonek.

Dibandingkan saat bonek mengeruduk Jakarta pada Agustus lalu, disebut Prima, kedatangan bonek hari ini memang lebih 'greget' pasalnya kongres hari ini adalah penentuan nasib klub Persebaya Surabaya.

"Ya kalau dibanding waktu geruduk Jakarta kemarin memang lebih greget sekarang karena keputusan. Mungkin jumlahnya saja yang lebih banyak dari kemarin. Ada water canon juga kan," ucap Prima.

Kini voter kongres PSSI telah memutuskan untuk tidak membahas soal status sanksi Persebaya, Arema Indonesia, Persibo Bojonegoro, Persewangi Banyuwangi, Lampung FC, dan 43 klub lainnya.

Padahal sebelumnya baik pemerintah melalui Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S. Dewa Broto serta perwakilan PSSI menjanjikan bahwa status klub yang terkena sanski akan dipulihkan. Bahkan agenda itu pun sudah masuk jadi salah satu agenda kongres. Namun gagal dilakukan karena mayoritas voter menolak.

"Tentu kami kecewa. Kami sendiri sudah dapat info melalui sosial media yang kami lihat, sebelum bonek lainnya yang dari Ancol datang. Ibaratnya kami yang dapat info dari Sosmed saja langsung menangis apalagi Pak Andi Peci yang datang langsung ke sana (kongres)," ungkap Prima, kecewa.

"Yang jelas kami kesal dengan has hari ini. Karena harapannya itu tadi, kami ingin Persebaya kembali seperti dulu. Bangkit," tambahnya, diamini Maya. (mcy/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads