Edy terpilih di dalam kongres PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, pada Kamis (10/11). Dia menjadi ketum PSSI yang baru setelah mengantongi 76 suara dari 107 voter.
"Mulai sekarang, besok, kami sudah bekerja. Nanti malam kami akan rapat Exco dengan kepengurusan baru," ujar Edy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satunya itu (soal permintaan pemerintah kepada PSSI tentang manajemen suporter)," katanya.
Sementara itu, di Surabaya, Jawa Timur, bonek sedang melakukan aksi demonstrasi sebagai buntut ditiadakannya pembahasan soal pemulihan sejumlah klub termasuk Persebaya, dalam agenda kongres hari ini. Mereka kecewa berat karena sebelumnya Komite Eksekutif telah menjanjikan akan mengakomodir hal tersebut di dalam kongres. Apalagi perwakilan klub diundang pula untuk datang ke kongres.
Sialnya, di awal kongres para voter malah menolak mereka. Manajer Madura United yang juga mantan Ketua Pengprov PSSI Jatim, Hanura Soemitro, adalah yang memelopori penolakan pembahasan soal klub-klub tersebut, yang kemudian dikuatkan oleh voting.
Bonek sendiri mengecam keras apa yang dilakukan Haruna dan meyakini motifnya adalah terkait Bhayangkara FC. Anehnya, meskipun Persebaya mendelegasikan Kardi Soewito dan Choesnoel Farid untuk mengikuti kongres (sebagai observer), namun tercatat nama Gede Widiade sebagai wakil Bhayangkara FC, dengan menggunakan mandat dari Persebaya sebagai voter sah pada kongres tahun 2015.
Padahal, pada Juni lalu Pengadilan Negeri Surabaya memenangkan PT Persebaya Indonesia sebagai pemilik sah brand Persebaya, dan bukannya PT Mitra Muda Inti Berlain (MMIB), yang belakangan mengubah nama kesebelasannya menjadi Bhayangkara Surabaya United β dan terakhir menjadi (hanya) Bhayangkara FC.
(ads/a2s)











































