Kecewa karena tidak mendapatkan tiket meski sudah mengantre sejak pagi, beberapa suporter dibuat tambah kesal karena di sekitar mereka banyak calo berkeliaran. Calo-calo itu menjual tiket dengan harga berkali lipat. Kategori 3 yang dijual PSSI senilai Rp 100.000 melonjak menjadi Rp 250.000 sampai Rp 300.000.
Kesal dengan kondisi tersebut, para suporter lantas melakukan sweeping pada calo. Setelah ditangkap calo-calo itu lantas digiring ke Kantor Kemenpora.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu calo yang ditangkap benama Wahyudi. Dia tertangkap membawa 12 tiket Kategori 1 yang dijual dengan harga Rp 250.000. Wahyudi mengaku sudah berhasil menjual empat tiket dengan nilai yang sama di hari ini.
Kepada suporter yang kecewa dihadapan Gatot, dia mengaku sudah 20 tahun menjadi calo. Terbiasa mangkal di Senen menjual tiket kereta, dia datang ke GBK untuk menjual tiket Indonesia vs Vietnam. Dari 'usahanya' itu, Wahyudi mengaku bisa membiayai anaknya kuliah.
"Saya punya teman empat orang. Keuntungannya lebih besar, makanya saya jadi calo. Kalau tidak ada pertandingan atau event, saya dagang biasa," ucap dia.
Calo lain yang tertangkap mengaku menjual tiket karena terpaksa, lantaran ada teman yang terlanjur menitip namun tidak mengganti uang pembelian. Dia mengklaim menjual tiket-tiket tersebut sekadar untuk balik modal.
Tapi saat ditanya kenapa menjual tiket lebih mahal jika tujuannya adalah balik modal, dia tak bisa menjawab.
Setelah 'diinterogasi' oleh suporter dan Gatot, calo-calo itu dikirim ke Polsek Tanah Abang. (mcy/din)











































