Vietnam membuktikannya saat menghadapi Indonesia di leg kedua semifinal AFF Suzuki Cup 2016 di Suzuki Cup di My Dinh Stadium, Rabu (7/12/2016) malam WIB. Tertinggal lebih dulu dan harus bermain dengan 10 orang, Vietnam justru mampu membalikkan keadaan untuk memaksakan babak perpanjangan waktu.
Vietnam kebobolan lebih dulu setelah Stefano Lilipaly mencetak gol di menit ke-54. Perjuangan Vietnam tampak lebih berat setelah kiper mereka, Tran Nguyen Manh, dikartu merah di menit ke-76.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Baca Juga: Indonesia Mesti Waspadai Vietnam yang Tajam di 10 Menit Akhir]
Tapi Indonesia lah yang akhirnya sukses melangkah ke final. Manahati Lestusen mencetak gol untuk Indonesia lewat titik putih di awal babak pertama extra time untuk mengubah skor menjadi 2-2. Dengan demikian, Indonesia berhak lolos dengan agregat 4-3.
[Baca juga: Final Kelima untuk Indonesia]
Soal Vietnam, Riedl melihat ada yang tak berubah dari tim dibandingkan saat dia melatih dulu. Pelatih asal Austria itu pernah menangani Vietnam dua kali. Yang pertama di rentang tahun 1997-2000, sementara yang kedua 2005-2007.
"Saya ingat bahwa saat saya masih menjadi pelatih di sini, tak ada yang berubah. Semangat juangnya selalu luar biasa. Mereka merupakan salah satu tim dengan keinginan yang paling kuat di Asia Tenggara. Mereka cuma sedikit tak beruntung," kata Riedl seusai pertandingan.
"Mereka bermain melawan tim dengan pertahanan yang kuat hari ini, yang tak memberi mereka cukup banyak peluang emas. Kebanyakan peluang itu di babak kedua."
"Saat babak tambahan kita bisa melihat mereka sedikit kelelahan. Kita bisa melihat mereka tak bisa bermain dengan antusiasme yang sama seperti sebelumnya," tambah pelatih berusia 67 tahun itu.
Meski peatih Vietnam, Nguyen Huu Thang, gagal di ajang AFF Suzuki Cup kali ini, Riedl memberikan dukungan untuk eks anak asuhnya itu.
"Saya harap federasi Vietnam mempertahankan pelatih mereka. ini bukan untuk ditertawakan, ini untuk masa depan. Dia pelatih bagus dan saya tahu itu," kata Riedl.