Pembahasan nasib Persebaya menjadi salah satu agenda Kongres Tahunan PSSI di Bandung, Minggu (8/1/2017) hari ini. Selain bonek yang datang ke Bandung untuk mengawal kongres, suporter Persebaya lain berkumpul di mess Persebaya, Jalan Karanggayam, Tambaksari, Surabaya, untuk melakukan doa bersama sedari pagi.
Jumlah bonek yang berkumpul sampai ribuan, bukan cuma dari kota Surabaya melainkan juga dari beberapa daerah lain Jawa Timur seperti Bonek Pasuruan, Bonek Nganjuk, Bonek Malang Raya, Bonek Kediri, Bonek Banyuwangi, dan Bonek Lumajang. Acara ini ikut melibatkan pemain Persebaya, mantan pemain Persebaya, pemain Persebaya yunior yang diambil dari klub internal Persebaya, hingga klub-klub internal di bawah naungan Persebaya Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doa bersama itu dipimpin oleh Gus Isom dari Kabupaten Situbondo. Selain doa bersama, juga digelar salawatan oleh kru Bonek Bersalawat. "Kita punya Bonek Bersalawat. Arek-arek Bonek Bersalawat ini dari Surabaya," tuturnya.
Puncak acara ini adalah setelah para bonek mendapatkan informasi bahwa nasib klub kesayangannya telah diputuskan dalam Kongres Tahunan PSSI: Persebaya berhak ikut kompetisi divisi utama mendatang. Acara syukuran pun dilakukan. Tak kurang 20 tumpeng didatangkan.
"Setelah mendapatkan kabar sekitar pukul 10.00 WIB, kami menggelar syukuran dengan tumpengan. Kami mensyukuri bahwa akhirnya Persebaya diakui oleh PSSI yang diputuskan di Kongres PSSI di Bandung, meskipun di Divisi Utama," ujar Ita.
"Kita dari awal sudah berkomitmen, seandaianya Persebaya bermain di kasta terendah, kami siap menerimanya. Yang terpenting dan kita syukuri bahwa Persebaya diakui kembali oleh PSSI," sebutnya..
(roi/krs)











































