PSSI berencana melakukan pembatasan usia pemain yaitu maksimal 35 tahun untuk kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. Mereka masih boleh diperkuat dua orang pemain berusia 35 tahun ke atas.
Sementara di Divisi Utama, klub-klub hanya boleh menggunakan jasa pemain maksimal 25 tahun. Untuk usia lebih dari itu, klub-klub kasta kedua kompetisi Liga Indonesia boleh merekrut maksimal lima orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua dibuat bukan tanpa alasan, pasti ada alasan. Makanya teknis yang detail seperti itu tak bisa disampaikan di dalam kongres waktu itu tapi disampaikan setelah kongres dengan mengumumpulkan para klub-klub ISL. Untuk alasan itu sudah disampaikan kepada mereka," ujar Iwan Budianto.
"Nanti, ada satu keputusan juga yang akan segera dilansir terkait divisi utama. Bukan di 2017 ini tapi di 2018 yang akan datang," katanya.
"Saya tahu ini berkaitan dengan piramida dari DU menuju ISL yang lebih sedikit. Kami berharap benar-benar terseleksi mana yang bagus dan sisanya seperti yang disampaikan ketua umum bahwa kami ini kekurangan banyak pelatih. Makanya kami berharap bahwa mereka yang tidak mendapat tempat di liga super mereka kami fasilitasi sebagai pelatih," sambungnya.
Dengan adanya aturan tersebut, otomatis makin banyak muncul pelatih-pelatih muda. Untuk hal itu, PSSI juga disebutnya memiliki solusi dan dia menegaskan akan mempermudah prosesnya.
"Kalau jumlahnya semakin meningkat kenapa tidak kami bikin aturan lagi. Divisi utama harus lisensi A misalnya," kata pria yang juga menjabat sebagai presiden Arema FC itu.
(ads/cas)