Sebelum terbang ke London, Inggris, pada Sabtu (25/2/2017), kedua pemain berbakat itu berkesempatan dijamu oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi di rumah dinasnya. Perjamuan tersebut sekaligus melepas keduanya sebelum menimba ilmu di negeri lahirnya sepak bola.
Hamsah mengaku tidak memiliki persiapan khusus dalam hal teknis sepakbola sebelum berangkat ke London, Inggris. Namun, sambung dia, dalam dua pekan terakhir hanya mempelajari Bahasa Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara itu, Ahludz mengatakan menimba ilmu di negeri orang bukan pertama kali baginya. Pasalnya, pengagum Andres Ineasta ini beberapa waktu silam dirinya juga pernah mendapatkan kesempatan berlatih di Brazil dan Spayol.
"Saat ini suhu di sana 5 derajat celcius, jadi bawa jaket tebal dan sarung tangan aja," ungkap pemain kelahiran Purwakarta ini.
Dalam kesempata itu, Dedi berpesan untuk memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya. Keduanya harus bisa mempelajari atmosfer kemajuan sepakbola di Inggris untuk menjadi motivasi perkembangan diri masing-masing.
"Pesannya bisa belajar untuk memahami atmosfer sepak bola di Inggris," ungkap Dedi.
Dedi mengaku bangga melihat dua talenta muda akademi asuhan Pemkab Purwakarta ini bisa berkesempatan berlatih di Inggris. "Semoga ini bisa menjadi motivasi bagi pemain akademi yang lainnya," ungkap Dedi.
Seperti diketahui, keduanya terpilih setelah mengikuti coaching clinic di Bandung beberapa waktu lalu. Selain keduanya, ada juga satu pemain muda lainnya yang akan berangkat bersama yakni Muhammad Alfiqri (15) dari Diklat Persib.
Selama berada di London, mereka akan menikmati pengalaman dilatih oleh pelatih profesional QPR, nantinya para pemain berbakat ini juga menyaksikan langsung pertandingan Liga Inggris di Stadion QPR, Loftus Road dan mengelilingi kota London. (din/krs)