Andri menjadi satu dari 12 pemain Indonesia di luar negeri yang dipanggil untuk mengikuti seleksi timnas U-19. Tapi, sejauh ini Andri yang kini bermain di liga Qatar menolak bergabung dengan timnas dengan alasan pendidikan.
Gatot kemudian menyarankan agar PSSI bersikap tegas dengan mem-blacklist pemain yang menolak memperkuat timnas, termasuk Andri. Saat itu, dia beralasan agar PSSI menerapkan peraturan yang sama seperti di Eropa kalau seorang pemain harus patuh kepada negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya sudah komunikasi dengan Ayah Andri, Sabtu pekan lalu. Saya turut prihatin prihatin atas bully dan sejumlah pernyataan yang beredar kepada anak bapak. Saya juga memohon maaf karena sempat berkata cukup keras karena info yang saya peroleh dari PSSI seperti itu dan ternyata keliru. Maka tadi malam langsung saya info ke media, bahwa weekend ini harus kontak pak Agus untuk sekadar say hello dan menyatakan meminta maaf. Saya tahu kondisi bapak sekeluarga apalagi dengan anak bapak yang masih sangat muda. Beliau adalah anak yang luar biasa."
Begitulah ucapan Gatot. Agus bersegera membalas dalam tempo dua menit.
Menurut Gatot ada kesalahpahaman keterangan yang diterima Kemenpora dari media dan PSSI, dengan apa yang disampaikan pihak keluarga Andri. Gatot mengatakan tidak akan menyalahkan PSSI.
"Makanya ini perlunya konfirmasi. Karena info yang saya dengar di pihak sana belum final, bilang Andri tidak mau dan lain-lain. Tetapi belum dikonfirmasi," kata Gatot, ketika dikonfirmasi pada Rabu (29/3/2017) di Kantor Kemenpora.
Setelah komunikasi itu, Gatot enggan berspekulasi dengan masa depan Andri. Sebab, menurut dia, kuncinya ada pada PSSI.
"Kemenpora menyerahkan semua kepada PSSI, kan yang perlu PSSI, bukan Kemenpora langsung. Tapi kalau dipandang urgency-nya kami tidak ragu-ragu untuk jemput bola kepada PSSI. Misal jika PSSI sungkan, kami akan ambil inisiatif untuk bicara ke Pak Edy (Rahmayadi-Ketua Umum PSSI) atau Sekjennya (Ade Wellington) ini butuh Andri tidak," jelas Gatot.
"Kami akan lihat sampai pekan ini. Jika tidak ada. Kami akan bicara langsung," imbuhnya.
(mcy/fem)